Dalam sidang yang dilakukan melalui video dari Den Haag, Wakil Presiden Sara Duterte menegaskan bahwa kasus Duterte ICC merupakan upaya untuk melemahkan oposisi terhadap pemerintahan saat ini, yang kini berada dalam konflik terbuka dengannya.
"Ini semua tentang politik. Pemerintah menggunakan sumber daya negara dan ICC untuk menghancurkan oposisi," ujar Sara Duterte.
Baca Juga: Rodrigo Duterte Ditahan ICC atas Tuduhan Pembunuhan dalam Perang Melawan Narkoba
Tak lama setelah sidang, ia menggelar konferensi pers daring, menyerukan kepada para pemilih untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka dengan memberikan suara bagi kandidat partainya dalam pemilu sela yang akan digelar Mei mendatang.
"Mungkin alasan mengapa mantan presiden menjadi target operasi luar biasa ini adalah karena mereka takut seluruh Filipina akan memilih 10 kandidat senator dari partai kami," tambahnya.
Perseteruan antara keluarga Duterte dan Marcos, yang sebelumnya bersekutu dalam kemenangan besar pemilu 2022, kini semakin memanas.
Konflik ini mencapai puncaknya tahun ini, terutama setelah Wakil Presiden Sara Duterte dimakzulkan bulan lalu atas berbagai tuduhan, termasuk dugaan rencana pembunuhan terhadap mantan pasangan politiknya.
Kini, ia menghadapi sidang di Senat yang akan menentukan masa depan politiknya.
Sementara itu, Rodrigo Duterte ICC mengungkapkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan pengacara barunya, Nicholas Kaufman, dan mempertimbangkan untuk mengajukan permohonan bantuan hukum dari dana bantuan hukum ICC.
"Kemarin saya memberi tahu beliau bahwa kemungkinan besar kami akan mengajukan permohonan bantuan hukum, karena kasus ini tidak akan dibiayai secara pribadi," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com