Ilustrasi serangan Israel ke Iran. (SOCIAL MEDIA)
INDOZONE.ID - Israel melancarkan serangan ke fasilitas militer dan nuklir di Teheran yang menyasar pemimpin militer hingga ilmuwan nuklir di Iran.
Serangan dilakukan oleh Israel karena Iran yang mengembangkan senjata nuklir mereka tanpa izin ke Badan Energi Nuklir Indonesia.
Pasukan pertahanan Israel pada Kamis waktu setempat mengumumkan kalau telah menyerang pusat militer dan nuklir Iran di Natanz, Nabinz, dan Teheran yang berjarak 1.560 km dari tepi barat di Yerussalem.
Serangan yang dilakukan Israel di Natanz, Tabrinz, dan Teheran menyebabkan kepulan asap membumbung dari fasilitas nuklir dan militer yang terekam melalui siaran televisi di Iran. Beberapa gedung dan juga pemukiman di sekitar fasilitas militer dan nuklir juga hancur imbas serangan Israel.
Baca Juga: Rubio Tegaskan AS Tidak Terlibat dalam Serangan Israel ke Iran
Otoritas Iran mengkonfirmasi kalau Panglima Utama Pengawal Revolusi Hossein Salami dan Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri menjadi korban tewas.
Serangan Israel terjadi setelah IAEA (International Atomic Energy Agency’s) atau Badan Energi Nuklir Internasional menyatakan Iran melanggar kewajiban dengan diam-diam membuat Uranium.
Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beralasan mereka menyerang Iran untuk mencegah mereka membuat senjata nuklir.
“Jika tetap dihentikan, Iran dapat memproduksi senjata nuklir dalam waktu yang singkat. Ini adalah ancaman yang jelas bagi kelangsungan hidup Israel,” ujarnya.
Otoritas negara Iran melalui Kementerian Luar Negeri dan Organisasi Energi Atom mengumumkan akan membangun lokasi pembuatan senjata nuklir ketiga, merespons balasan dari serangan Israel.
“Sudah dibangun, dipersiapkan, dan terletak di tempat aman dan tidak dapat terjangkau. Republik Islam Iran klaim tidak punya pilihan selain meresepon kejadian ini.”
Sementara itu, Presiden Iran Mahmoud Pezeshkian bersikeras terus melanjutkan pembuatan uranium untuk senjata nuklir karena itu penting untuk negara mereka agar hidup mandiri.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Abc.net.au