INDOZONE.ID - Suasana duka masih menyelimuti India, setelah tragedi jatuhnya pesawat Air India rute Ahmedabad menuju London yang menewaskan 279 orang, termasuk korban di darat.
Di tengah proses yang berjalan lambat, identifikasi korban Air India A71 melambat, membuat banyak keluarga harus menunggu lebih lama dari yang dijanjikan.
Suresh Patni, ayah dari Akash Patni, salah satu korban dalam insiden ini terlihat membawa foto istri dan mendiang anaknya sambil menunggu di luar rumah sakit sipil Ahmedabad pada Sabtu, (15/6/2025).
Ia bukan satu-satunya yang masih berharap bisa segera memakamkan anggota keluarganya dengan layak.
Baca juga: Pesawat Air India Dreamliner Balik ke Hong Kong Akibat Dugaan Masalah Teknis di Udara
Pesawat Air India jatuh di Ahmedabad. (REUTERS/Amit Dave)
Keluarga korban kecelakaan Air India tunggu identifikasi jenazah sambil terus berharap ada kabar pasti.
Rinal Christian (23 tahun), yang kakaknya turut menjadi penumpang pesawat Boeing 787 Air India itu, mengaku kecewa karena belum ada kepastian setelah empat hari menunggu.
“Katanya butuh waktu 48 jam. Tapi ini sudah empat hari, belum ada kabar,” ujarnya dengan nada lelah.
Pesawat nahas tersebut membawa total 242 orang, termasuk kru, dan hanya satu penumpang yang berhasil selamat.
Baca juga: India Perintahkan Pemeriksaan Menyeluruh Boeing 787 Usai Tragedi Air India
Selain itu, sedikitnya 38 orang di darat turut menjadi korban akibat pesawat yang menghantam area pemukiman tenaga medis tak lama setelah lepas landas.
“Abang saya satu-satunya yang mencari nafkah untuk keluarga. Lalu, setelah ini kami harus bagaimana?” kata Rinal.
Menurut dr. Rajnish Patel dari Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, hingga Minggu (15/6/2025) malam, baru 80 jenazah yang berhasil diidentifikasi.
Ia menjelaskan, kendala identifikasi korban tragedi pesawat Air India terletak pada kondisi jenazah yang rusak parah, sebagian besar terbakar, sehingga memerlukan tes DNA yang memakan waktu.
“Ini proses yang harus dilakukan secara hati-hati dan teliti. Tidak bisa buru-buru,” tegasnya.
Beberapa keluarga telah menerima peti jenazah, namun diminta untuk tidak membukanya demi menghormati kondisi fisik korban yang tidak layak dilihat.
Banyak saksi mata menggambarkan kondisi yang mengenaskan, dengan tubuh yang hangus dan bagian tubuh yang tersebar di lokasi.
Sementara proses identifikasi berlangsung lambat, penyelidikan terhadap penyebab kecelakaan juga masih terus dilakukan.
Pihak berwenang telah memerintahkan pemeriksaan terhadap semua armada Boeing 787 Air India, menyusul insiden ini.
Pesawat Air India Dreamliner itu meledak menjadi bola api sesaat setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad, dan menghantam bangunan tempat tinggal milik staf medis.
Air India menyebut ada 169 warga India, 53 dari Inggris, tujuh dari Portugal, satu dari Kanada, serta 12 awak dalam penerbangan tersebut.
Pada Minggu, otoritas berhasil menemukan cockpit voice recorder, atau kotak hitam kedua. Sebelumnya, flight data recorder telah lebih dulu ditemukan.
Menteri Penerbangan Sipil, Ram Mohan Naidu Kinjarapu, menyataka, kotak hitam akan memberikan petunjuk penting dalam memahami penyebab tragedi ini.
Imtiyaz Ali, salah satu kerabat korban, menyatakan rasa kecewa terhadap lambatnya respons maskapai. Ia masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan identitas saudaranya.
“Saya kecewa. Ini tanggung jawab mereka. Alasan lambatnya identifikasi korban Air India Ahmedabad seharusnya dijelaskan secara transparan,” kata Ali.
“Langkah selanjutnya adalah mencari tahu penyebab kecelakaan ini. Kami perlu tahu.” lanjutnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Timesofindia.indiatimes.com