Kategori Berita
Media Network
Rabu, 19 MARET 2025 • 20:56 WIB

Dinamika Mudik Lebaran 2025: Dari Kesiapan Pengamanan hingga Ancaman Mogok Angkutan Barang

Ilustrasi kemacetan kendaraaan saat momen mudik lebaran.

INDOZONE.ID - Persiapan menjelang arus mudik Lebaran 1446 Hijriah atau 2025 Masehi, yang diperkirakan akan terjadi mulai akhir Maret hingga awal April mendatang, terus dimatangkan. 

Tak hanya oleh jutaan individu yang akan kembali ke kampung halaman, pemerintah bersama instansi terkait juga bersiap agar potensi kemungkinan buruk dalam momen tahunan ini dapat diantisipasi dengan baik.

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah armada berbagai moda transportasi untuk mendukung momen pulang kampung massal ini.

"Kemenhub telah menyediakan sejumlah sarana dan prasarana transportasi untuk membantu kelancaran para pemudik menuju kampung halaman, baik itu transportasi darat, laut, udara, maupun perkeretaapian," ujarnya.

Data yang disampaikan Menhub Dudy menunjukkan kesiapan yang cukup signifikan, dengan rincian 30.451 unit bus di 115 terminal, 772 unit kapal laut di 264 pelabuhan, 404 unit pesawat di 60 bandar udara, 2.550 unit lokomotif dan kereta api, serta 187 unit kapal penyeberangan di 14 lintas pelabuhan penyeberangan.

Dari aspek keselamatan, Kemenhub juga terus melakukan uji kelaikan (rampcheck) secara intensif. Hingga 8 Maret lalu, tercatat 60,67% bus (18.746 unit), 85,49% kapal laut (660 unit), 68,47% pesawat, 60,66% lokomotif dan kereta (1.547 unit), serta 43% kapal penyeberangan (70 unit) telah menjalani pemeriksaan.

Menhub Dudy memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada 28 Maret 2025. Namun, dengan adanya kebijakan work from anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berlaku mulai 24 hingga 27 Maret 2025, Kemenhub juga mengantisipasi potensi pergerakan mudik lebih awal, yakni mulai Jumat, 21 Maret 2025.

Beberapa titik krusial yang menjadi perhatian pemerintah adalah lokasi wisata di daerah tujuan mudik, pasar tumpah, perlintasan sebidang kereta api, serta pelabuhan penyeberangan yang berpotensi padat seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. 

"Untuk menyikapi hal itu, kami juga telah bekerja sama dengan beberapa Pemda, khususnya untuk mengantisipasi titik-titik padat tersebut. Kami juga meminta adanya pengamanan dari pihak Kepolisian dan Pemda setempat," kata Menhub.

Koordinasi lintas sektoral juga terus dilakukan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menambahkan, pihaknya akan mengerahkan 164.268 personel gabungan dari Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya. Mereka akan ditempatkan di 2.894 pos pengamanan dan titik-titik penting lainnya, untuk memastikan keamanan selama masa Angkutan Lebaran.

Pentingnya Tindakan Keselamatan dan Kondisi Pengemudi

Petugas memeriksa kondisi bus pariwisata saat melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) angkutan Lebaran di Denpasar, Bali.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, menekankan pentingnya tindakan keselamatan pada berbagai kendaraan, terutama kendaraan umum. Berdasarkan evaluasi kecelakaan sebelumnya, KNKT merekomendasikan beberapa hal krusial. 

Pertama, rampcheck harus dilakukan secara menyeluruh pada semua jenis bus, termasuk bus reguler, pariwisata, dan kendaraan mudik gratis. Kedua, perawatan besar pada sistem rem bus dan truk perlu diintensifkan untuk mencegah kegagalan pengereman.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Dinamika Mudik Lebaran 2025: Dari Kesiapan Pengamanan hingga Ancaman Mogok Angkutan Barang

Link berhasil disalin!