INDOZONE.ID - Prestasi Timnas Indonesia memang sedang menjadi sorotan belakangan ini. Yang mana awalnya kerap kesulitan bersaing dengan sesama negara Asia Tenggara, kini Timnas Indonesia justru lebih sering menghadapi tim-tim kuat Asia macam Jepang, Irak, Arab Saudi, hingga Australia.
Peningkatan prestasi Timnas Indonesia dalam kurun 2 tahun terakhir memang tak lepas dari program naturalisasi yang digencarkan oleh PSSI, terutama di bawah kepemimpinan Erick Thohir selaku orang nomor satu di induk sepak bola Tanah Air.
Sejauh ini sudah ada 11 pemain keturunan yang sudah resmi membela Timnas Indonesia senior, yakni: Marteen Paes, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Elkan Baggott, Justin Hubner, Nathan Tjon-a-on, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Sandy Walsh, dan Rafael Struick.
Namun di balik kesuksesan Timnas Indonesia, ada beberapa pihak yang tidak suka. Mulai dari muncul istilah 'Local Pride' sampai penolakan terhadap program naturalisasi para pemain keturunan yang hingga kini masih dijalani oleh PSSI oleh beberapa pihak.
Baca Juga: Balada Lagu Sedih Lintas Generasi: Dinikmati Responsif Oleh Gen Z, Dilarang di Era Gen X
Salah satu kritikan terhadap program naturalisasi muncul dari mantan kedubes Polandia, yakni Peter Gontha. Dalam postingan di akun Instagram-nya, @petergontha, ia mengaku malu dan kecewa dengan banyaknya pemain naturalisasi di skuad Timnas Indonesia saat ini.
"Saya sungguh galau, saya akan posting status yang akan membuat followers saya marah, tapi tidak apa saya ambil risiko ini, karena saya mau menjaga martabat bangsa saya," tulis Gontha.
Pernyataan itu merujuk kepada sembilan pemain keturunan yang menjadi starter di laga Timnas Indonesia vs Australia, Selasa (10/9/2024) malam WIB. Tercatat hanya Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho non-pemain keturunan yang mentas sejak awal laga.
Para pemain Timnas Indonesia nyanyi lagu Indonesia Raya.
Baca Juga: Dilema Mobil Listrik di Jakarta: Antara Solusi atau Beban Baru Kemacetan?
Berikut kutipan pertanyaan dan jawaban dari Peter Gontha:
1. Apakah Anda cinta PSSI? (saya cinta)
2. Apakah Anda cinta bangsa? (saya cinta)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: