4. Apakah kita bangsa besar? (saya rasa demikian)
5. Apakah Anda tau bahwa naturalisasi mereka hanya sementara, karena mereka mempunyai dua paspor, nanti kalau sudah selesai main di Indonesia mereka akan buang status WNI mereka? (saya tahu)
6. Apakah mereka mau membuang tunjangan sosial mereka di negara nya begitu saja? (saya rasa tidak).
7. Apakah menurut Anda tidak lebih baik membina pemain kita dari muda (SD s/d Dewasa)? (saya rasa demikian)
8. Apakah tidak lebih baik kalah dengan terhormat dari pada Menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa? (saya malu).
Baca Juga: Bantahan Soegi Bornean dan Coreng Luka Fanny, Kalian Percaya?
Pernyataan Gontha mengenai pemain naturalisasi memiliki dua paspor pun langsung viral dan menjadi perbincangan dari penggemar sepak bola, terutama mereka yang tidak menyukai program naturalisasi PSSI untuk memperkuat kualitas Timnas Indonesia.
Sebab apabila pernyataan Gontha itu benar adanya, maka secara tidak langsung para pemain naturalisasi ini telah melanggar aturan kewarganegaraan di Indonesia. Sebab Indonesia memang tidak menganut sistem kewarganegaraan ganda.
Seperti yang tertuang pada aturan kewarganegaraan Republik Indonesia yang diatur dalam pasal 26 dan UU Nomor 12 Tahun 2006. Menurut UUD 1945 Pasal 26, warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Baca Juga: Peningkatan Kasus Anak di Bawah Umur Hamil di Luar Nikah Jadi PR Baru, Apa yang Harus Dilakukan?
Polemik mengenai isu para pemain naturalisasi memiliki dua paspor pun membuat pihak PSSI melalui Arya Sinuliga memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa seluruh pemain yang sudah disumpah WNI otomatis memiliki paspor Indonesia, dan telah meninggalkan paspor negara asalnya.
Dalam pernyataannya, Arya menjelaskan bahwa para pemain naturalisasi yang mengubah status mereka menjadi WNI melalui proses hukum yang berlaku di Indonesia, jadi tidak perlu diragukan lagi status serta rasa cinta mereka pada Tanah Air.
"Saya jelaskan nih yang pasti pemain diaspora tuh mereka itu punya darah Indonesia. Bahkan, ada bapak atau ibunya itu orang Indonesia asli, kok bisa-bisa mempertanyakan mereka gitu dan kebangsaan mereka," ucap Arya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: