"Ada tadi tanya paspornya? Dan yang pasti ketika masuk Indonesia mereka pakai paspor Indonesia dan ketika keluar mereka juga pakai paspor Indonesia. Sudahlah, tidak usah bawa kontroversi yang tidak benar gitu," imbuhnya.
Lebih lanjut, Arya juga menyikapi pernyataan kontroversial yang diutarakan oleh Gontha. Ia menilai bahwa itu merupakan salah satu upaya untuk memecah kesatuan di dalam tubuh Timnas Indonesia yang saat ini sudah terbangun berkat upaya Shin Tae-yong serta Erick Thohir.
"Kita ini bingung ya ketika timnas kita berjuang hasilnya baik, membawa merah putih, semuanya bersatu rakyatnya mendukung. Bisa dilihat tuh antusias rakyat juga besar karena Timnas Merah Putih kita bisa berkibar, rasa kebangsaan kita juga besar," ucap Arya.
"Eh, ada aja orang yang berusaha untuk menggembosinya gitu dan dengan isu yang kadang-kadang tidak jelas. Kok bisa seperti itu terjadi," lanjutnya.
Tidak hanya itu, Arya juga menjelaskan bahwa PSSI tetap fokus dalam pengembangan bakat-bakat asli Indonesia. Hal tersebut terbukti dengan sejumlah prestasi yang ditorehkan oleh Timnas Indonesia di segala kategori usia.
"Kalau dibilang bahwa masalah pembinaan usia dini, hei lihat Timnas U-16 kita itu gimana kemarin di Bandung, kemudian U-19 kita jura AFF. Artinya ini regenerasinya bagus, U-23 kita itu pun sampai ke semifinal bahkan sampai main ke Paris untuk play off Olimpiade, artinya tahapan dari muda sampai senior ini berjalan," ungkapnya.
"Jadi tolong ayo kita bangga dengan timnas kita, bangga dengan merah putih, jangan cari alasan dan mengaburkan sesuatu yang sudah baik bagi bangsa kita," pungkas Arya yang berposisi sebagai Exco PSSI tersebut.
Memang benar seperti sebuah pepatah, ibarat Timnas Indonesia dan PSSI ini adalah sebuah pohon, apabila semakin tinggi pohon tersebut tumbuh maka semakin kencang pula angin yang menghantam. Namun sekencang apapun angin apabila akar pohon tersebut kuat, maka sang pohon akan tetap tegak berdiri!
Timnas Indonesia kini memang menjadi sorotan, dua hasil imbang melawan tim-tim 'langganan' Piala Dunia, yaitu Arab Saudi dan Australia, sangat patut diapresiasi. Kita sebagai fans pun juga wajib mendukung mau full team Timnas Indonesia dihuni pemain keturunan atau pun lokal.
Tugas kita kini hanya mendukung sepenuhnya terhadap para pejuang kita di atas lapangan demi mewujudkan impian terbesar kita sebagai negara 'gila' sepak bola, yakni mendengar lagu 'Indonesia Raya' berkumandang di putaran final Piala Dunia 2026.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: