Tren penurunan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Pada 2017, jumlah penduduk miskin menurun menjadi 26,68 juta orang atau 10,12%. Penurunan ini terus berlanjut di 2018, ketika jumlahnya menjadi 25,67 juta orang atau 9,66%, dan mencapai 24,79 juta orang atau 9,22% pada 2019.
Namun, pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 sempat mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Ketika perekonomian terhantam oleh pembatasan sosial dan menurunnya aktivitas ekonomi, jumlah penduduk miskin kembali meningkat menjadi 27,55 juta orang atau 10,19%. Meskipun demikian, dengan adanya berbagai upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, angka kemiskinan kembali turun pada tahun-tahun berikutnya.
Pada 2021, jumlah penduduk miskin berkurang menjadi 26,5 juta orang atau 9,71%, kemudian menurun lagi menjadi 26,36 juta orang atau 9,57% pada 2022. Tren positif ini terus berlanjut pada 2023 dengan jumlah penduduk miskin mencapai 25,9 juta orang atau 9,36%. Hingga Maret 2024, angka kemiskinan berhasil ditekan menjadi 25,22 juta orang atau 9,03%.
Penurunan ini mencerminkan keberhasilan berbagai program pemerintah dalam mengatasi kemiskinan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan pangan, subsidi energi, serta kebijakan ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor informal. Pemerintah juga terus berupaya memperbaiki kualitas pembangunan dengan fokus pada peningkatan akses pendidikan, layanan kesehatan, serta memperluas kesempatan kerja, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya tertinggal.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: BPS