INDOZONE.ID - Musibah kebakaran besar menimpa Pabrik PT Mataram Tunggal Garmen (MTG) yang berlokasi di Balong, Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (21/5/2025) dini hari.
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dan menyebabkan bangunan pabrik mengalami kerusakan parah. Selain itu, ribuan karyawan di pabrik tersebut kini terkena PHK massal akibat peristiwa naas itu.
Menyikapi kondisi itulah, Pemkab Sleman bersama BPJS Ketenagakerjaan melakukan pencairan Jaminan Hari Tua (JHT), BPJS Ketenagakerjaan pekerjaan karyawan terkena PHK. Disampaikan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sleman, Rudi Santoso, langkah ini merupakan bentuk respons cepat pemerintah dalam melindungi hak dan kesejahteraan para pekerja.
"Angka-angka ini bukan hanya laporan statistik, tetapi bukti nyata bahwa pemerintah hadir. Kami BPJS Ketenagakerjaan bersama BTN memastikan dalam tiga hari ke depan proses klaim akan selesai dan dana langsung transfer. Ini bentuk komitmen kami memberikan layanan prima kepada tenaga kerja," ujarnya dihadapan para karyawan ter-PHK yang hadir dalam agenda tersebut, di Kantor Pemkab Sleman, Senin (16/6/2025).
Lebih lanjut, Rudi menyampaikan bahwa pekerja yang telah mencairkan JHT juga berhak atas manfaat lanjutan berupa Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), termasuk pelatihan dan akses ke pekerjaan kerja melalui aplikasi Siap Kerja. BPJS bersama Dinas Tenaga Kerja Sleman juga telah bersinergi untuk berbagai pelatihan.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengapresiasi langkah cepat yang dikaukan rekan-rekan Kabupaten Sleman termasuk mengumpulkan data para karyawan agar dalam melakukan pencairan mudah diserahkan langsung ke masing-masing rekening karyawan.
"Kebakaran dini hari itu mencakup 80 persen bangunan dan peralatan. Tapi yang langsung kami pikir bukan gedung, melainkan 1.800 pekerja yang terdampak. Alhamdulillah hari ini 989 pekerja bisa cair JHT-nya," ujar Danang.
Danang menambahkan bahwa Pemkab Sleman tengah memfasilitasi relokasi sementara sebagian pekerja ke dua pabrik garmen di Klaten, dan lima perusahaan lain juga siap menampung. Program "Taksi Pekerja" yang dilakukan pada hari ini dibuka selama tiga hari untuk membantu pekerja mencari peluang lowongan pekerjaan.
Lanjut Danang menuturkan, Pemkab Sleman juga terus membuka peluang investasi demi menekan angka kemiskinan dan memperkuat sektor ketenagakerjaan lokal.
"Kami Pemkab Sleman dengan Pak Bupati berkomitmen sebenarnya untuk membuka investasi di bidang apapun yang ingin masuk di Kabupaten Sleman agar Kabupaten Sleman ini penyerapan tenaga kerja lokal ini sangat tinggi," jelasnya.
"Mengapa ini kita lakukan, di saat pemerintah tidak bisa membuka lowongan pekerjaan dengan anggarannya sendiri. APBD nek nggo (kalau buat) buka bisnis angel (susah). Makanya kita membuka dengan investasi dengan siapapun yang penting bermanfaat untuk masyarakat," sambungnya.
Danang kembali mengungkapkan harapannya, para pekerja terdampak tidak hanya bertahan di tengah situasi sulit, tetapi juga bisa bangkit kembali dan menata masa depan yang lebih baik. Termasuk, jika proses renovasi pabrik itu sudah selesai, harapannya para karyawan ter-PHK ini diprioritaskan untuk bisa bekerja kembali.
Selain itu, Danang berpesan kepada karyawan kontrak PT MTG tersebut untuk benar-benar memanfaatkan bantuan JHT ini, dimana memang digunakan sebagai keperluan yang sangat dibutuhkan.
BACA JUGA Kopdes Merah Putih Diluncurkan di Sleman, Sultan HB X Harap Generasi Muda Terlibat
"Terserah mau buat apa UMKM dan lain sebagainya nanti kalau ada produknya ikut pasarkan ke kami melalui Dinas UMKM, kalau tidak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari minimal selama nanti PT MTG sudah berenovasi. Sekali lagi saya pesan manfaatkan bener tunjangan ini untuk memang kebutuhan yang sangat diperlukan dibutuhkan," pungkas Danang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung