Kategori Berita
Media Network
Senin, 16 JUNI 2025 • 16:30 WIB

Kisah Tri, Karyawan Senior PT MTG Sleman yang Ikhlas Terima PHK Usai Pabrik Kebakaran, Begini Nasibnya

Tri (56), warga Murangan, Triharjo, Sleman, salah satu korban PHK PT MTG. (Olivia Rianjani)

INDOZONE.ID - Kebakaran yang melanda PT Mataram Tunggal Garmen pada 21 Mei 2025, membawa dampak besar bagi ratusan karyawan. Salah satunya adalah Tri (56), warga Murangan, Triharjo, Sleman, yang harus menerima kenyataan diberhentikan dari tempatnya mengabdi selama hampir tiga dekade. 

Tri merupakan salah satu dari banyak suara yang mencerminkan keteguhan hati para pekerja industri garmen, yang kini menghadapi masa transisi sulit usai musibah kebakaran. Kisahnya mencerminkan loyalitas, keikhlasan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik. 

Tri memulai karier di perusahaan garmen tersebut sejak 1996, dan baru saja menandatangani kontrak kembali pada 2024. Meski begitu, usia dan situasi saat ini membuatnya berpikir realistis. 

“Sudah sekitar 29 tahun kerja, termasuk kontrak terakhir ini,” ujarnya dengan nada tenang saat ditemui diagenda pencarian JHT oleh Pemkab Sleman, pada Senin (16/6/2025).

Tri menyampaikan, tidak terlalu berharap akan bisa kembali bekerja di perusahaan lain karena faktor usia. 

"Mau lari-lari ke perusahaan lain, itu usianya udah enggak mumpuni. Kalau dipanggil lagi ya insyaAllah saya masih mau, tapi kalau disuruh daftar ke tempat lain, rasanya sudah enggak bisa," ucapnya.

Ketika ditanya tentang rencana ke depan, Tri menyebut ingin kembali ke aktivitas pertanian seperti derep dan tandur. Ia juga mempertimbangkan membuka usaha kecil.

 “Kalau ada pesangon, ya mungkin saya belikan kambing atau buat usaha. InsyaAllah ada jalan," ujarnya.

Selama di PT Mataram Tunggal Garmen, Tri mengaku telah menjalani banyak tugas. 

Baca juga:  Usai PHK Karyawan Akibat Kebarakan, PT MTG Siap Renovasi Kembali Bangunan Pabrik

“Macam-macam, tergantung pimpinan. Kadang motong kain, pasang. Saya sudah lama di situ, jadi apa saja yang disuruh," kenangnya.

Peristiwa PHK ratusan karyawan di pabrik garmen tempat ia bekerja pun, cukup mengejutkan baginya. 

“Kaget, wong saya ngerjain orderan cuma kurang dua pcs. Tahu-tahu pagi sudah kayak gitu. Pas buka WhatsApp, saya lihat pengumuman, terus tetap ke sana buat ngecek sendiri, ternyata sudah selesai,” kenangnya. 

Meski begitu, Tri berusaha melihat sisi positif dari musibah ini. 

“Kerja selamanya kan enggak di pabrik, pasti suatu saat keluar. Ini kesempatan saya untuk mendekatkan diri pada yang kuasa. Ada hikmahnya, enggak terus merana, jadi ya ikhlas," tuturnya.

Tentang suka duka selama bekerja, ia menyebut ada rasa senang karena punya tanggung jawab setiap bulan. Namun, juga berat karena sering harus kejar-kejaran dengan waktu. 

“Dukanya itu, misalnya masak harus cepat-cepat, jadi waktu buat keluarga kurang," pungkas Tri.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kisah Tri, Karyawan Senior PT MTG Sleman yang Ikhlas Terima PHK Usai Pabrik Kebakaran, Begini Nasibnya

Link berhasil disalin!