Sejumlah Anak Difabel Ikut Lomba Mewarnai di Jember (dok. Pribadi)
INDOZONE.ID - Suasana hangat dan penuh semangat begitu terasa saat puluhan anak-anak tumpah ruah di halaman Zam Zam Mart, Jalan Nias, Sumbersari, Jember, Minggu (15/6/2025). Tapi ada yang spesial dari lomba mewarnai kali ini, enam anak difabel ikut duduk sejajar, menorehkan warna dan semangat yang sama dengan anak-anak lainnya.
Kegiatan ini diselenggarakan Komunitas Familenial dalam rangka menyemarakkan Idul Adha. Namun lebih dari sekadar lomba, acara ini jadi panggung inklusif untuk anak-anak berkebutuhan khusus, yang seringkali tak punya ruang untuk unjuk kemampuan.
"Anak-anak ini hebat. Mereka hanya butuh kesempatan yang sama, dan kita ingin mereka tahu kalau mereka juga pantas untuk bersinar," ujar Cici Deli, Ketua Komunitas Familenial sekaligus panitia lomba, dengan penuh semangat.
Baca juga: Anak-Anak Difabel Kota Jogja Dapat Biaya Sekolah 4 Juta Per Tahun, Ini Penjelasan dari Disdik
Komunitas Familenial memang punya komitmen kuat untuk merangkul semua anak, tak peduli latar belakang maupun kondisi fisik mereka. Termasuk anak-anak difabel yang sering kali dianggap ‘berbeda’.
salah satu anak difabel semangat mewarnai (dok. pribadi)
Bunda Delia, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa sekitar 10 persen peserta lomba kali ini adalah anak-anak difabel, dari anak down syndrome hingga penyandang kebutuhan khusus lainnya.
Sumiati, salah satu orang tua peserta asal Ledokombo, mengaku bangga dan terharu bisa mengajak anaknya ikut kegiatan seperti ini. "Saya cuma ingin anak saya merasa nggak sendiri. Dia sering dianggap aneh, tapi saya percaya dia istimewa," tuturnya dengan suara lirih.
Baca juga: Peringati Hari HAM Sedunia, Penyandang Difabel Se-Jogja Gelar Mimbar Terbuka di DPRD DIY
Salah satu momen paling bikin haru adalah ketika Gwin, peserta difabel, dengan percaya diri menunjukkan hasil mewarnainya. Dengan senyum lebar, dia berkata, "Aku mau belajar lebih bagus lagi, biar terus juara!" Singkat, tapi penuh makna.
Lomba ini bukan sekadar mencari pemenang, tapi merayakan semangat, keberanian, dan semangat untuk setara. Di akhir acara, semua peserta mendapatkan bingkisan, dan karya-karya terbaik diberi apresiasi khusus.
Harapannya sederhana, makin banyak ruang seperti ini yang terbuka. Karena setiap anak, apapun latar belakangnya, berhak merasa dilihat, dihargai, dan diberi panggung untuk tumbuh.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung