Jika anak-anak mendapatkan pengetahuan tentang seksualitas sejak dini dengan cara penyampaian yang tepat, itu bisa menjadi fondasi supaya terhindar dari bahaya laten pornografi.
Ilustrasi anak menonton film biru.
Pendidikan perihal seksualitas pun bisa dilakukan sejak dini, menurut Psikolog Tika Bisono. Tujuannya, supaya anak memahami setiap aspek tubuhnya, termasuk organ kelamin.
“Sejak kecil, anak-anak sudah bisa dididik untuk pahami semua aspek tubuhnya, termasuk organ kelaminnya. Hal yang juga membedakan lawan jenis serta semua fungsinya. Buku panduan yang bisa dipakai adalah buku pelajaran biologi,” kata Tika Bisono dalam wawancara eksklusif dengan INDOZONE, Sabtu (14/9/2024).
Baca Juga: Siswi SMP Palembang Tewas Diperkosa Bergilir: Korban Baru Sebulan Tinggal di Sekitar TKP
“Teori dari Sigmund Freud juga bisa dijadikan referensi bagaimana hal tersebut berkaitan dengan faktor perkembangan kepribadian anak untuk jadi orang dewasa,” sambungnya.
Tika Bisono pun menekankan pentingnya hubungan orang tua dengan anak. Sebab, pencegahan bahaya laten pornografi juga terkait dengan peran orang tua.
“Oleh karena itu, hubungan dengan orang tua harus baik. Sebab, masalah ini juga berkaitan dengan peran keibuan dan keayahan serta masalah sistem reproduksi di masa depan,” ungkap Tika Bisono.
Lantas, kapan pendidikan seksualitas terhadap anak dilakukan? Tika Bisono menjelaskan, pendidikan seksualitas bisa dimulai sejak umur 2-5 tahun dan berkelanjutan, sesuai umur anak.
“Sejak usia dini 2-5 tahun dan berkelanjutan, sesuai dengan tahap usia anak. Buku Our Sexuality (Robert Crooks, Karla Baur, 1983) berisi semua hal yang perlu dipelajari tentang seksualitas,” jelas Tika Bisono.
Baca Juga: Penyebab 3 dari 4 Pembunuh-Pemerkosa Siswi SMP di Palembang Tak Ditahan
Selain pendidikan seksualitas pada anak-anak sejak usia dini seperti pemaparan Tika Bisono, ada empat cara lain untuk mencegah bahaya laten pornografi, yaitu:
Menilik masalah bahaya laten pornografi, terutama kecanduan, setiap orang perlu memahami bahwa dirinya butuh bantuan profesional. Hal itu ditekankan oleh Tika Bisono.
Dia menjelaskan, pencandu akan diberikan serangkaian psikoterapi dan intervensi sosial. Dia pun menegaskan, pencandu butuh bantuan medis dan psikologis.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemenkes, Wawancara, Sardjito.co.id, Jurnal "Faktor Penyebab Dan Dampak Dari Kecanduan Pornografi