Ilustrasi penyakit diabetes. (Freepik)
INDOZONE.ID - Diabetes bukanlah sekadar penyakit yang datang diam-diam ke tubuh manusia. Saat ini, diabetes menjadi salah satu ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
Menurut data dari indonesia.go.id, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-7 di dunia untuk jumlah penderita diabetes terbanyak.
Bahkan dalam hal kematian, diabetes menempati urutan ketiga setelah stroke dan penyakit jantung.
Baca Juga: Polda Metro Ungkap Penyebab Kecelakaan Hilux Tabrak 10 Kendaraan di Cipondoh: Sopir Sakit Diabetes
Penyebab tingginya tingkat kematian akibat diabetes dikarenakan dua dari tiga orang di Indonesia baru mengetahui dirinya mengidap diabetes saat sudah terkena komplikasi.
Hal ini menandai lemahnya deteksi dini dan kurangnya kesadaran terhadap penyakit satu ini.
Pola makan masyarakat Indonesia cenderung tinggi karbohidrat dan gula, terutama di makanan pokok masyarakat seperti nasi putih syang dikonsumsi dalam porsi besar setiap hari. Selain itu, makanan dan minuman manis seperti kue tradisional, teh manis, kopi susu, serta camilan kemasan tinggi gula dan lemak jenuh sangat populer dan sering dikonsumsi tanpa kontrol porsi.
Ilustrasi nasi yang mengandung gula. (Freepik)
Rendahnya konsumsi serat dari sayur dan buah juga memperburuk kondisi metabolisme tubuh, sehingga meningkatkan risiko resistensi insulin, pemicu utama diabetes tipe 2.
Gaya hidup sedentari atau kurang aktif juga menjadi faktor penting. Banyak orang Indonesia, terutama di perkotaan, menghabiskan sebagian besar waktunya duduk—baik di kantor, sekolah, atau saat bertransportasi.
Kurangnya aktivitas fisik secara rutin membuat tubuh tidak mampu membakar gula darah secara optimal. Ditambah dengan kebiasaan tidur tidak teratur, stres tinggi, dan merokok, semua faktor ini memperbesar risiko terkena diabetes, bahkan di usia yang semakin muda.
Dokter Helen dari Pathlab mengatakan, diabetes sendiri adalah masalah dari pola hidup dan pola makan sehari-hari.
"Orang Indonesia banyak yang jarang jalan kaki, jarang olahraga, dan terbiasa makan nasi putih dalam jumlah besar," kata dr. Helen saat diwawancara Indozone.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan