Efek dari tarif baru ini belum akan terasa seketika, sebab barang-barang yang sudah dalam perjalanan menuju AS hingga tengah malam kemarin, akan dibebaskan dari tarif baru selama mereka tiba sebelum 27 Mei.
Survei terbaru dari Reuters-Ipsos menunjukkan bahwa hampir tiga perempat warga AS memperkirakan harga kebutuhan pokok akan meningkat dalam enam bulan ke depan.
Menteri Keuangan Jepang, Kato Katsunobu.
Tarif sebelumnya sebesar 10 persen untuk seluruh impor dari banyak negara telah diberlakukan sejak Sabtu lalu.
Sedangkan tarif tambahan yang mulai berlaku pukul 00.01 waktu AS ditujukan bagi negara-negara yang dianggap “merugikan” AS menurut Trump.
Bea masuk China 104 persen menjadi simbol terbaru dari pendekatan agresif Washington terhadap perdagangan global.
Beberapa negara sekutu dekat AS ikut terdampak, termasuk Uni Eropa yang dikenakan tarif sebesar 20 persen, ditambah bea masuk khusus untuk sektor-sektor tertentu.
Uni Eropa dijadwalkan akan menggelar pemungutan suara terkait langkah balasan pada hari Rabu.
Trump berdalih bahwa kebijakan ini merupakan respons terhadap hambatan perdagangan yang menghalangi produk-produk AS di pasar internasional.
Ia juga menuduh beberapa negara, termasuk Jepang, telah sengaja melemahkan nilai mata uang mereka untuk mendapat keuntungan dagang, namun dibantah oleh Jepang.
Menteri Keuangan Jepang pada hari Rabu menyatakan bahwa negosiasi dagang dengan AS kemungkinan juga akan menyentuh isu nilai tukar mata uang.
Trump belum menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan gelombang tarif ini.
Dalam pertemuan dengan anggota parlemen dari Partai Republik, ia menyebutkan bahwa tarif baru untuk produk impor farmasi akan segera diumumkan.
Produk farmasi selama ini termasuk kategori yang dikecualikan dari tarif baru.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com