Kategori Berita
Media Network
Rabu, 09 APRIL 2025 • 19:40 WIB

Fakta-fakta Bea Masuk Barang dari China Capai 104 Persen Akibat Tarif Baru Trump

Saat ini, pemerintahan Trump dijadwalkan menggelar pembicaraan dengan Korea Selatan dan Jepang, dua sekutu dekat AS yang juga merupakan mitra dagang utama.

Sementara itu, Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, dijadwalkan berkunjung ke Washington pekan depan.

Wakil Perdana Menteri Vietnam sebagai negara pusat manufaktur murah di Asia yang juga terdampak cukup besar oleh kebijakan tarif ini, dijadwalkan bertemu dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, pada hari Rabu.

Harapan akan adanya perjanjian dagang sempat mendorong pasar saham AS naik pada Selasa pagi, namun semua keuntungan tersebut hilang menjelang penutupan pasar.

China Balas, Negara Lain Bersiap

Presiden China Xi Jinping (REUTERS/Tingshu Wang)

Tarif terhadap barang-barang dari China naik dua kali lipat dari sebelumnya 54 persen menjadi 104 persen.

Tarif ini menjadi sorotan utama karena merupakan salah satu tarif impor tertinggi yang pernah dikenakan terhadap negara mitra dagang utama seperti China.

Pemerintah AS menyebut kebijakan ini sebagai bentuk perlindungan industri dalam negeri, meskipun banyak pihak menilai tarif impor China Trump ini justru dapat memicu ketegangan lebih luas.

Sebagai respons, Beijing pun menaikkan tarif balasan untuk berbagai produk asal Amerika Serikat. Pemerintah China mengecam kebijakan ini dan menyebutnya sebagai bentuk pemerasan.

Beberapa perusahaan pialang besar di China berjanji akan bekerja sama untuk menjaga stabilitas pasar saham domestik yang terguncang akibat kebijakan ini.

Bank sentral di Selandia Baru dan India juga mulai memangkas suku bunga pada Rabu, langkah yang dinilai sebagai upaya awal untuk menahan dampak ekonomi akibat perang dagang.

Negara-negara lain pun berlomba-lomba melindungi industri strategis mereka. Korea Selatan, misalnya, meluncurkan berbagai kebijakan darurat untuk sektor otomotif, termasuk pemotongan pajak dan subsidi.

Namun, beberapa ekonom memperingatkan bahwa konsumen Amerika pada akhirnya akan menjadi pihak yang paling dirugikan karena harga barang-barang kebutuhan sehari-hari, mulai dari sepatu hingga minuman anggur, kemungkinan besar akan naik.

Baca Juga: Langkah Strategis Pemerintah Indonesia Menghadapi Tarif Impor Donald Trump

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Fakta-fakta Bea Masuk Barang dari China Capai 104 Persen Akibat Tarif Baru Trump

Link berhasil disalin!