“Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Yogyakarta berkomitmen untuk menjadi kota yang berkelanjutan dan ramah bagi semua warganya,” ujarnya.
Prof. Kathy Johnson, perwakilan dari University of Nottingham, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya kolaborasi antara dunia akademis, dan pemerintah dalam menghadapi tantangan global, terutama dalam bidang engineering dan pembangunan berkelanjutan.
Untuk itu, ia sangat senang dengan diterimanya dan rombongan berkunjung ke Pemda DIY. Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk menjalin kerjasama yang lebih erat antara Pemda DIY dan institusi pendidikan tinggi internasional.
Johnson menyebut, pentingnya tanggung jawab ganda yang dihadapi oleh generasi saat ini. Untuk mewujudkan tata kota yang baik, berbagai tantangan harus dihadapi, termasuk tantangan engineering.
Tantangan dalam bidang engineering saat ini tidak hanya terfokus pada inovasi teknologi, tetapi juga pada bagaimana teknologi tersebut dapat diimplementasikan secara efisien dan berkelanjutan.
BACA JUGA Banyak Tanah di Jogja Dirusak Oknum Tak Bertanggung Jawab, Sultan HB: Enggak Sesuai Sumbu Filosofi
Johnson menjelaskan, teknik engineering yang berkelanjutan mencakup berbagai aspek, mulai dari desain yang ramah lingkungan hingga pemeliharaan dan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan.
"Pertanyaannya adalah, apa yang bisa dan seharusnya kita lakukan? Jawabannya tergantung pada siapa kita. Beberapa dari kita mungkin dapat melakukan perubahan kecil, tetapi kita juga perlu mendorong perubahan yang lebih besar melalui kebijakan yang mendukung," jelasnya.
Ia memberikan contoh konkret dari Inggris, di mana pemerintah memberikan insentif bagi warga yang memasang panel surya di atap rumah mereka. Kebijakan ini mendorong individu untuk berpartisipasi, dan menciptakan kesadaran kolektif akan manfaat energi terbarukan.
Larangan produksi mesin berbahan bakar internal yang akan berlaku pada tahun 2030 juga menjadi pendorong bagi penelitian dan inovasi di bidang elektrifikasi.
BACA JUGA Sultan HB X Beri Dua Kesepakatan Terhadap Konflik Suku Madura dan Papua di Jogja
Johnson juga mempresentasikan beberapa fokus penelitian di University of Nottingham, termasuk pengembangan rendah karbon dan desain kota yang berkelanjutan. Ia menekankan, kolaborasi antara pemerintah, LSM, dan mitra industri sangat penting untuk mendorong perubahan yang signifikan ke depan.
"Untuk menciptakan tata kota yang berkelanjutan, kita perlu pemikiran holistik terkait desain bangunan dan lanskap perkotaan. Rasionalisasi, elektrifikasi, dan smartifikasi adalah tiga mekanisme utama yang harus kita terapkan," tutup Johnson.
Sesi berbagi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kerjasama yang lebih erat antara Pemda DIY dan University of Nottingham. Juga diharapkan mampu mendorong inovasi dan penelitian yang berfokus pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Keterangan Pers