Kategori Berita
Media Network
Minggu, 21 JULI 2024 • 07:45 WIB

Gadis Difabel Meninggal Hangus Terbakar, Tinggal Seorang Diri Karena Dianggap Suka Ngamuk

Kondisi tragis dialami Adindasari (19) warga Dusun Gumuklimo, Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Jember.

INDOZONE.ID - Kondisi tragis dialami Adindasari (19) warga Dusun Gumuklimo, Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Jember.

Anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan suami istri Santo dan Siti Fatimah itu. Ditemukan meninggal hangus terbakar seorang diri, di dalam kamar rumahnya sekitar pukul 03.00 WIB, Kamis dini hari (18/7/2024) kemarin.

Terkait kondisi yang dialami korban yang akrab disapa Dinda itu semasa hidup.

Baca Juga: Kronologi Gadis Difabel Meninggal Hangus Terbakar: Tinggal Seorang Diri

Ibu kandungnya Siti Fatimah (43) dan tetangga dekatnya rumah, memberikan penjelasan dan membenarkan alasan hidup yang dialami Dinda seorang diri di rumah peninggalan kakek-neneknya, yakni Misnawar dan Poniyem.

"Kondisi anak saya seperti itu (difabel) gara-gara step (kejang-kejang karena panas tinggi). Sejak masih dibedong umur 4 harian. Kita tidak tahu saat itu kalau step," kata Fatimah saat dikonfirmasi di rumahnya, Sabtu (20/7/2024) pagi.

Kondisi tragis dialami Adindasari (19) warga Dusun Gumuklimo, Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Jember.

Karena saat itu Fatimah dengan kondisi kesulitan ekonomi tidak bisa berobat. Dinda anaknya hanya dirawat semampunya. Terlebih saat itu sang bapak, Santo katanya pergi meninggalkan Fatimah dan anaknya.

"Suami saya itu yang kedua, anak saya tiga. Anak pertama dan kedua beda bapak dengan Dinda, dari bapak pertama yang sudah meninggal. Nah saat baru lahir itu, bapaknya (Santo) katanya orang Situbondo apa Bondowoso itu, pergi. Saya bingung ditinggali anak tiga. Akhirnya merawat anak-anak semampu saya. Dibantu juga sama bapak dan ibu (kakek neneknya)," jelasnya.

Baca Juga: Anak-Anak Difabel Kota Jogja Dapat Biaya Sekolah 4 Juta Per Tahun, Ini Penjelasan dari Disdik

"Kemudian umur 3 tahun ketahuan (karena penyebabnya) step itu. Saat itu yang memberitahu ibu bidan (jika anaknya memiliki kondisi difabel)," sambungnya.

Kondisi difabel yang dialami anaknya, secara rinci Fatimah menjelaskan, posisi tangan sebelah kiri menekuk tidak bisa diluruskan, kedua mata juling, dan kedua kakinya panjang sebelah.

"Kemudian terpaksa anak-anak saya tinggal merantau, saat itu Dinda umur 3 tahun. Karena orang tua saya kan orang tidak punya (kondisi ekonomi sulit). Apalagi anak saya kan ada tiga. Mereka saya titipkan ke ibu (kakek dan neneknya). Jadi saya bertanggung jawab kepada keluarga," jelasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Gadis Difabel Meninggal Hangus Terbakar, Tinggal Seorang Diri Karena Dianggap Suka Ngamuk

Link berhasil disalin!