Warga Yogyakarta keluhkan tingginya suhu panas yang mengepung daerahnya.
INDOZONE.ID - Cuaca panas yang menyengat mewarnai langit Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari ini, mengundang keluhan sebagian warga setempat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta pun memberikan analisis terkait fenomena cuaca ini.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas, menjelaskan bahwa suhu udara di Yogyakarta pada hari Jumat (29/9/2023) ini mencapai 33 derajat Celsius.
Ini merupakan suhu tertinggi dalam sepekan terakhir sejak tanggal 23 September. Menurut Reni, terjadi peningkatan suhu sebesar 1 derajat Celsius dari hari sebelumnya yang mencapai sekitar 32 derajat Celsius.
Warga Yogyakarta keluhkan tingginya suhu panas yang mengepung daerahnya.
Baca Juga: Parah, Pesawat Sriwijaya Air Rute Makassar-Jakarta Delay 7 Jam!
"Kenaikan 1 derajat ini, meski terlihat kecil, sudah cukup membuat warga merasa gerah karena beberapa hari sebelumnya suhu maksimal hanya mencapai 32 derajat Celsius," jelas Reni.
Selain itu, kondisi ini juga dipengaruhi oleh absennya hujan dalam beberapa hari terakhir, membuat sinar matahari terasa lebih terik. Reni menjelaskan bahwa saat ini DIY masih berada dalam musim kemarau, yang diperparah oleh fenomena El Nino, sehingga iklim menjadi lebih kering dari biasanya.
"Kondisi saat ini juga ditandai dengan minimnya hujan dan sedikit awan, sehingga sinar matahari dapat menyinari bumi tanpa hambatan," tambahnya.
Sementara itu, keluhan terkait cuaca panas juga ramai diunggah oleh warganet di media sosial. Salah satu unggahan di akun Twitter dengan nama @tanyarlfes menggambarkan Surabaya seperti simulasi neraka. Unggahan tersebut menyatakan bahwa bahkan di malam hari, suhu masih terasa sangat tinggi.
Pada Kamis (28/9/2023), unggahan tersebut menyebutkan bahwa cuaca panas masih akan berlanjut di beberapa daerah di Pulau Jawa, termasuk Surabaya, Semarang, Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung. Suhu tertinggi tercatat di Semarang dan Jakarta, mencapai 37 derajat Celsius pada Rabu (27/9/2023).
Warga Yogyakarta keluhkan tingginya suhu panas yang mengepung daerahnya.
Baca Juga: Lahan Pertanian di Bondowoso Ini Diduga jadi Lokasi Tambang Galian C Ilegal
Senior Forecaster BMKG, Muhammad Irsal, menjelaskan bahwa suhu tinggi ini adalah hal yang normal terjadi selama masa pancaroba. Menurutnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi suhu panas ini, termasuk sinar matahari yang optimal dan kondisi cuaca cerah dengan pertumbuhan awan yang minim.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators