Kategori Berita
Media Network
Rabu, 08 JANUARI 2025 • 18:00 WIB

Presiden Korea Selatan Hadapi Upaya Penangkapan Kedua

Presiden Yoon Seok-yul menyampaikan pidato khusus darurat kepada negara di Gedung Kantor Kepresidenan Yongsan di Seoul pada malam hari tanggal 3 Desember 2024. (naver.com)

INDOZONE.ID - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, menghadapi upaya baru dan berpotensi lebih kuat untuk menangkapnya atas tuduhan pemberontakan.

Ini terjadi setelah seorang penyelidik utama berjanji untuk melakukan apa pun untuk memecahkan blokade keamanan dan menangkap pemimpin yang dimakzulkan itu.

Para pengunjuk rasa yang mendukung dan menentang Yoon yang tengah berjuang, terus menantang suhu beku untuk menggelar unjuk rasa di jalan-jalan sekitar kompleks presiden pada hari Rabu (08/01/2025).

Pengadilan telah menerbitkan kembali surat perintah penangkapan Yoon sehari sebelum para pengunjuk rasa itu melakukan aksinya.

Dinas Keamanan Presiden (PSS) minggu ini memperkuat kompleks tersebut dengan kawat berduri dan barikade menggunakan bus, untuk memblokir akses ke vila di lereng bukit tempat Yoon diyakini berada.

Upaya blokade ini dilakukan setelah Yoon menentang panggilan untuk hadir untuk diinterogasi.

Baca Juga: Badan Anti Korupsi Korsel Minta Polisi Segera Tangkap Presiden Yoon Suk Yeol

Yoon sedang diselidiki secara kriminal atas tuduhan pemberontakan atas penerapan darurat militer pada 3 Desember 2024 yang menggemparkan Korea Selatan.

Hal ini menyebabkan dikeluarkannya surat perintah penangkapan pertama terhadap presiden yang sedang menjabat.

Ia juga terlibat dalam persidangan terpisah di Mahkamah Konstitusi terkait pemakzulannya pada 14 Desember, karena melanggar tugas konstitusional dengan melakukan deklarasi darurat militer pada larut malam.

Seorang pria berdiri melihat pintu masuk kediaman resmi Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol, yang kemungkinan dilakukan penangkapan.

Oh Dong Woon, kepala Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) yang memimpin penyelidikan terhadap Yoon, pada hari Selasa meminta maaf atas upaya penangkapan yang gagal pada hari Jumat lalu.

Penangkapan itu tak terlaksana, karena terjadi kebuntuan yang menegangkan selama enam jam di dalam kompleks kepresidenan.

Oh membatalkan upaya penangkapan setelah dihalangi memasuki kompleks presiden oleh rantai manusia yang terdiri dari ratusan anggota PSS dan pengawal militer.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Presiden Korea Selatan Hadapi Upaya Penangkapan Kedua

Link berhasil disalin!