INDOZONE.ID - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, pada Sabtu (14/12/2024) menegaskan tekadnya untuk memperjuangkan masa depan politiknya setelah dimakzulkan oleh parlemen yang dipimpin oposisi.
Pemakzulan ini dipicu oleh upayanya yang kontroversial untuk memberlakukan darurat militer, yang sempat mengejutkan rakyat Korea Selatan.
Anthony Blinken, Menlu AS. (REUTERS/Henry Romero).
Keputusan akhir mengenai masa depan Yoon akan berada di tangan Mahkamah Konstitusi, yang diharapkan memberikan putusan dalam enam bulan ke depan. Jika pemakzulan ini disahkan, pemilu cepat akan digelar untuk memilih presiden baru.
Saat mengunjungi Yordania, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memuji kekuatan institusi demokrasi Korea Selatan.
“Korea Selatan telah menunjukkan ketangguhan demokrasinya. Proses damai sesuai konstitusi telah dijalankan, dan kami siap bekerja sama dengan Presiden Han Duck Soo yang saat ini menjabat sebagai presiden sementara,” kata Blinken.
Baca Juga: 5 Fakta Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Batalkan Deklarasi Darurat Militer
Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck Soo. (yespunjab.com)
Perdana Menteri Han Duck Soo, yang ditunjuk oleh Yoon, kini menjadi presiden sementara. Han menyatakan akan mengerahkan seluruh upayanya untuk menjaga stabilitas pemerintahan. “Saya akan memberikan semua kekuatan saya untuk menstabilkan negara,” ujar Han usai pemungutan suara.
Han juga langsung memimpin rapat Dewan Keamanan Nasional dan menyerukan kesiapan penuh untuk mencegah provokasi dari Korea Utara. Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat Pyongyang terus memperluas persenjataan nuklirnya dan mempererat hubungan dengan Rusia.
Baca Juga: Kementerian Kehakiman Korea Resmi Larang Presiden Yoon Suk Yeol Ke Luar Negeri
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol melakukan pidato yang disiarkan di televisi.
Krisis politik ini telah menyebabkan pengunduran diri dan penangkapan beberapa pejabat senior di sektor pertahanan dan militer. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kemampuan Korea Selatan dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com