Tangkal Serangan 100 Drone dengan Rudal Balistik, Rusia Lukai 17 Warga Ukraina

Serangan rudal Rusia melukai 17 orang di kota tengah Ukraina

INDOZONE.ID - Pertahanan udara Rusia berhasil menembak jatuh lebih dari 100 drone Ukraina pada hari Minggu di wilayah barat Rusia, menurut keterangan pejabat Moskow.

Dalam serangan rudal balistik yang terjadi, 17 orang terluka di kota Kryvyi Rih, Ukraina.

Serangan udara besar-besaran seperti ini tergolong jarang terjadi di Rusia, hampir 2,5 tahun setelah Moskow memulai invasi penuh ke Ukraina pada Februari 2022.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa 110 pesawat tak berawak berhasil dihancurkan dalam serangan malam itu di tujuh wilayah Rusia.

Banyak dari drone tersebut ditargetkan ke wilayah perbatasan Rusia di Kursk, di mana 43 pesawat nirawak dilaporkan ditembak jatuh.

Rekaman di media sosial menunjukkan pertahanan udara beroperasi di atas kota Dzerzhinsk, yang terletak di wilayah Nizhny Novgorod, dekat pabrik bahan peledak.

Baca Juga: Intelijen Korsel Ungkap Korea Utara Kirim 1.500 Tentara untuk Bantu Rusia di Perang Ukraina

Gubernur setempat, Gleb Nikitin, mengungkapkan di media sosial bahwa empat petugas pemadam kebakaran terluka saat menangkal serangan drone di kawasan industri tersebut, meskipun rincian lebih lanjut tidak diberikan.

Sementara itu, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengumumkan di Telegram bahwa mereka menargetkan pabrik Sverdlov milik negara di Dzerzhinsk, yang diketahui memproduksi komponen kimia untuk amunisi artileri dan bom udara.

Mereka juga melaporkan bahwa satu drone menyebabkan kebakaran di sebuah lapangan terbang militer di wilayah Lipetsk. Namun, komentar ini belum dapat diverifikasi secara independen oleh Associated Press.

Serangan serupa yang terjadi pada akhir September juga membuat Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan penghancuran 125 drone di tujuh wilayah.

Di Kryvyi Rih, Ukraina, 17 orang terluka akibat dua rudal balistik Rusia yang menghantam kota tersebut pada Sabtu malam, menurut pernyataan pejabat pada hari Minggu.

Serangan itu merusak banyak rumah dan bisnis, sebagaimana disampaikan oleh kepala pemerintahan setempat, Oleksandr Vilkul.