Kategori Berita
Media Network
Minggu, 19 MEI 2024 • 07:10 WIB

Prancis dan Azerbaijan 'Saling Menyalahkan' Atas Terjadinya Konflik di Kaledonia Baru

Di tengah gelombang protes dan kekerasan yang melanda Kaledonia Baru, Prancis menuding Azerbaijan sebagai dalang di balik kerusuhan tersebut.

INDOZONE.ID - Di tengah gelombang protes dan kekerasan yang melanda Kaledonia Baru, Prancis menuding Azerbaijan sebagai dalang di balik kerusuhan tersebut.

Tuduhan ini muncul setelah reformasi pemungutan suara oleh parlemen Prancis memicu kemarahan di wilayah kepulauan Pasifik tersebut.

Kaledonia Baru, yang terletak strategis antara Australia dan Fiji, telah menjadi saksi bisu atas pertikaian yang berujung pada kekerasan pasca-reformasi pemungutan suara.

Reformasi ini memungkinkan warga Prancis yang telah menetap di Kaledonia Baru selama lebih dari sepuluh tahun untuk berpartisipasi dalam pemilihan provinsi lokal.

Baca Juga: Ayah Muda 18 Tahun Banting Bayinya Hingga Tewas di Empat Lawang, Sumatera Selatan

Pemerintah Prancis berargumen bahwa langkah ini adalah upaya untuk memperkuat demokrasi, namun komunitas Pribumi Kanak, yang membentuk 40% populasi, merasa terancam akan kehilangan hak mereka untuk kemerdekaan.

Dilansir dari Al Jazeera, lima orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam protes yang disertai kekerasan, yang disertai dengan penjarahan dan pembakaran dan merupakan kekerasan terburuk yang pernah dialami Kaledonia Baru dalam 30 tahun.

Sebagai tanggapan, Prancis mengumumkan keadaan darurat di Kaledonia Baru pada hari Rabu dan mengerahkan 500 personel militer dan polisi tambahan untuk memperkuat 1.800 polisi dan polisi yang ditempatkan di wilayah tersebut.

Prancis mengarahkan jari tuduh kepada Azerbaijan setelah bendera negara tersebut terlihat dalam unjuk rasa dan tersebar di media sosial.

Baca Juga: Polda Metro Koordinasi dengan Polda Jabar Buru 3 DPO Kasus Vina Cirebon

Azerbaijan, yang berjarak hampir 14.000 km dari Kaledonia Baru, telah lama menentang kolonialisme Prancis dan mendukung gerakan kemerdekaan di berbagai wilayah Prancis di Pasifik.

Konferensi di Baku pada Juli 2023, yang menghasilkan pembentukan Kelompok Inisiatif Baku, semakin memperkuat dugaan keterlibatan Azerbaijan dalam mendukung perjuangan masyarakat Kanak.

Azerbaijan dengan tegas membantah tuduhan campur tangan yang dilontarkan oleh Prancis. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Azerbaijan, Ayhan Hajizadeh, menegaskan tidak adanya hubungan antara Azerbaijan dan pemimpin perjuangan kemerdekaan di Kaledonia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Al Jazeera

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Prancis dan Azerbaijan 'Saling Menyalahkan' Atas Terjadinya Konflik di Kaledonia Baru

Link berhasil disalin!