Pesawat Air India jatuh hingga timpa asrama dokter di India. (Adnan Abidi)
INDOZONE.ID - Kabar duka kembali menyelimuti dunia penerbangan setelah pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI171 mengalami kecelakaan tragis hanya 30 detik setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, pada Kamis, 12 Juni 2025. Kecelakaan ini merenggut sedikitnya 279 nyawa yang terdiri dari 230 penumpang, 12 awak pesawat, dan setidaknya 38 warga sipil yang berada di daratan.
Pesawat jenis Boeing 787-8 yang dijadwalkan terbang menuju London Gatwick itu jatuh menimpa area asrama mahasiswa kedokteran di B. J. Medical College, salah satu kawasan permukiman padat di kota Ahmedabad, negara bagian Gujarat, India. Suara ledakan hebat dan kobaran api langsung memicu kepanikan massal, sementara puing-puing pesawat dan reruntuhan bangunan berserakan di area sekitar. Kengerian insiden ini diperparah dengan kondisi jenazah yang sebagian besar hangus terbakar, menyulitkan proses identifikasi.
Baca juga: Kisah Sedih di Balik Kecelakaan Pesawat Air India, Sekeluarga Tewas: Ini Selfie Terakhir Mereka!
Hingga hari ketiga pasca kejadian, operasi pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan oleh tim penyelamat, dibantu anjing pelacak dan relawan medis. Di tengah banyaknya korban jiwa, satu penumpang bernama Vishwash Kumar Ramesh yang duduk di kursi 11A dinyatakan selamat, meski mengalami luka ringan. Saat ini, ia dalam kondisi membaik dan diperkirakan akan segera diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Sementara itu, keluarga korban menyuarakan rasa frustrasi atas lambatnya proses penyerahan jenazah. Pemerintah menjelaskan bahwa prosedur pencocokan DNA dan pemeriksaan gigi memang memerlukan waktu, tetapi seluruh tahapan telah dipercepat untuk memberikan kepastian kepada keluarga yang berduka.
Penyelidikan Kecelakaan Berjalan Intensif
Pesawat Air India jatuh hingga timpa asrama dokter di India. (CENTRAL INDUSTRIAL SECURITY FORC)
Pemerintah India langsung merespons kejadian ini dengan membentuk tim penyelidikan tingkat tinggi yang terdiri dari para ahli penerbangan, teknik, dan forensik untuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Penyelidikan ini berlangsung paralel dengan investigasi resmi oleh Biro Investigasi Kecelakaan Penerbangan. Pemerintah juga menginstruksikan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh armada Boeing 787 yang digunakan oleh maskapai Air India maupun IndiGo, terutama yang menggunakan mesin General Electric GEnx seperti pesawat yang mengalami kecelakaan.
Fokus penyelidikan saat ini mencakup kondisi mesin, sistem flap, dan roda pendaratan. Kotak hitam atau Flight Data Recorder telah berhasil ditemukan dan sedang dianalisis oleh tim teknis, sementara Cockpit Voice Recorder masih dalam pencarian intensif di lokasi reruntuhan.
Di sisi lain, Air India dan induk perusahaannya, Tata Group, mengumumkan pemberian kompensasi interim sebesar 2,5 juta rupee atau sekitar 21.000 poundsterling bagi seluruh korban, baik yang meninggal maupun selamat. Bantuan medis, akomodasi, dan pendampingan psikologis juga diberikan secara menyeluruh kepada keluarga yang terdampak.
Baca juga: Ajaib, Kronologi Lengkap Wanita Ini Lolos dari Kecelakaan Pesawat Air India: Terima Kasih Kemacetan!
Kecelakaan ini menjadi yang paling mematikan dalam sejarah operasional pesawat Boeing 787 sejak pertama kali diperkenalkan pada 2011. Insiden ini juga menggugah perhatian internasional terhadap pentingnya pengawasan keselamatan dan kualitas pemeliharaan pesawat secara ketat. Pemerintah India berkomitmen untuk mengumumkan hasil penyelidikan dalam waktu maksimal tiga bulan ke depan dan akan menjadikan peristiwa ini sebagai momentum penting untuk memperketat standar keselamatan penerbangan nasional.
Masyarakat dunia, khususnya keluarga korban, kini hanya bisa berharap agar tragedi memilukan ini tak terulang kembali. Rasa duka yang mendalam menyelimuti seluruh negeri, sekaligus menjadi pengingat bahwa dalam dunia penerbangan, keselamatan bukan sekadar prosedur, melainkan tanggung jawab yang menyangkut nyawa manusia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Airindia.com, Euronews.com