"Tidak ada jaminan koalisi ini akan bertahan sampai 2029, apalagi melihat karakter partai politik di Indonesia yang masih sangat bergantung pada situasi politik, kecenderungan pilihan politik publik dan kepentingan politik itu sendiri," jelas Iwan.
Kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran hingga tahun 2028 juga menjadi penentu ketahanan Koalisi Permanen.
Menurut Iwan, jika kinerja pemerintah mendapat sentimen negatif masyarakat atau persepsi publik di bawah 60 persen, kemungkinan Koalisi Permanen akan retak dan bubar.
Dengan demikian, Parpol KIM Plus pun akan mulai mencari tokoh alternatif sebagi calon presiden.
"Tapi kalau approval rating Presiden Prabowo hingga menjelang Pilpres 2029 nanti masih di angka 80 persen ke atas, saya kira Koalisi KIM Plus akan realistis untuk tetap mengusung Prabowo sebagai Capres," pungkas Iwan.
Penulis: Sekar Andini Wibisono Putri
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan