Pengelola Dalem Sawo Debu Agung memperlihatkan tempat budidaya maggot.
INDOZONE.ID - Kelompok Masyarakat Dalem Sawo yang berada di Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembangkan pengolahan sampah dengan memanfaatkan maggot atau belatung.
Berbeda dari proses yang lain, cara yang diberikan dalam pengolahan jauh lebih efektif baik dari segi waktu. Pihaknya mengklaim, sebanyak 1,5 ton per hari atau 15 ton per bulan sampah yang terurai dengan menggunakan cara ini.
Dengan mandiri, maggot dibudidayakan untuk menjadi pemakan sampah yang efektif dan nantinya dapat dijadikan berbagai produk olahan pupuk.
Baca Juga: Mendag Zulhas Minta UMKM Jogja Gencarkan Produk sampai Eropa
Pengelola Dalem Sawo Debu Agung mengatakan, mereka belajar sendiri bagaimana memanfaatkan belatung untuk mengurangi sampah dari rumah.
Seiring berjalannya waktu, jika kebutuhan pakan maggot semakin banyak. Dirinya memanfaatkan sampah-sampah organik dari pasar untuk dijadikan pakan maggot.
"Kita dapatkan pertama dari 1 gram telur maggot kita olah ke dalam 10 gram ternyata menghasilkan maggot segar, setiap gram menghasilkan 2,5 kilogram maggot," kata Agung kepada wartawan, Jumat (12/7/2024).
"1 hari mampu memakan 5 kali lipat 125 kilogram sampahnya," sambungnya.
Dengan potensi pengurangan sampah yang cepat, pihaknya berupaya untuk semakin mempercepat proses penurunan sampah dengan belatung.
Menurutnya, belatung akan lebih mudah memakan sampah organik dengan sampah yang lebih lunak melalui proses pencacahan terlebih dahulu.
"Kita belajar itu mendapatkan ilmu baru, kalau diolah menjadi lebih lembut bisa memakan lebih cepat, kalau sampah organik utuh bisa diolah sekian jam, dengan mesin penghalus sampah, hanya butuh 30 menit (memakan sampah)," terangnya.
Baca Juga: Masalah Sampah DKI Jakarta, Anies Baswedan Nilai Budidaya Maggot Bisa Jadi Solusi
"Dalam waktu 2 hari dirinya menghasilkan 30 gram maggot, setiap gram menghasilkan 2,5 maggot. Sehingga 30 gram menghasilkan sampai 60-70 kilogram maggot segar. "Misalnya 70 kali 5 bisa mengolah sampai 350 kilo sampah," lanjutnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Dan Wawancara