Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 20 JANUARI 2024 • 06:10 WIB

Bencana Gempa Sulawesi Tengah: Pengungsi Bertahan di Tengah Keterbatasan Bantuan

Para pengungsi di lokasi pengungsian, yang mayoritas merupakan warga lanjut usia, kaum ibu, dan anak-anak, menghadapi tantangan besar.

Mereka belum mendapatkan bantuan yang memadai, dan ketidakpastian akan keamanan malam hari membuat mereka kembali ke pengungsian setiap malam.

Baca Juga: Hasil Survei IPE: Elektabilitas Ganjar-Mahfud Meningkat, Bagaimana Nasib Anies-Cak Imin dan Prabowo-Gibran?

Bantuan yang Belum Tersalurkan dan Tantangan Pengungsi

Warga yang mengungsi di daerah dataran tinggi masih membutuhkan bantuan yang mendesak. Pemerintah setempat belum berhasil menyalurkan bantuan kepada ratusan korban yang bertahan di pengungsian.

Situasi ini menciptakan tantangan serius bagi para pengungsi yang harus bergantung pada kemandirian mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hingga saat ini, kesejahteraan para pengungsi menjadi perhatian utama, dan kebutuhan mendesak seperti makanan, air bersih, dan perlindungan masih menjadi tantangan besar. Selain itu, kekhawatiran akan adanya gempa susulan yang lebih besar pada malam hari memaksa mereka untuk tetap berada di pengungsian.

Kondisi Gempa di Sulawesi Tengah: Langkah-langkah Pencegahan dan Penelitian BMKG

Gempa bumi yang telah mengguncang Sulawesi Tengah memunculkan ketidakpastian dan kekhawatiran di antara warga. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa sejak gempa utama, terdapat sekitar 45 gempa susulan dengan kekuatan di bawah 5,0 magnitudo.

Meskipun begitu, dampak secara rinci dari gempa ini masih dalam penelitian intensif. Sementara itu, kepala BMKG Stasiun Geofisika Palu, Henry Cleopatrick, menyampaikan bahwa BMKG terus melakukan pemantauan dan analisis menyeluruh terhadap situasi gempa.

Pengumpulan data dan perkembangan terkini menjadi fokus utama untuk memahami lebih dalam penyebab gempa dan mengurangi risiko kejadian serupa di masa mendatang.

Tantangan dan Harapan bagi Para Pengungsi

Kehidupan di lokasi pengungsian membawa sejumlah tantangan bagi para pengungsi. Khususnya, para laki-laki di kalangan mereka masih harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik sebagai petani kebun maupun nelayan.

Adanya kekhawatiran akan gempa susulan membuat para pengungsi enggan berada di tempat tinggal mereka pada malam hari, memilih kembali ke pengungsian.

Belum tersalurnya bantuan dari pemerintah daerah menambah kesulitan para pengungsi. Meski begitu, kegigihan mereka untuk tetap aktif dan bekerja di tengah keterbatasan memperlihatkan semangat bertahan yang luar biasa.

Baca Juga: Polisi Bongkar Penipuan Modus Love Scamming, 367 WNA Jadi Korban

Langkah-langkah Pencegahan dan Kewaspadaan Terus Diterapkan

Masyarakat yang masih mengungsi di daerah dataran tinggi harus tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Upaya pencegahan menjadi kunci, dan pengungsi diingatkan untuk selalu mengikuti protokol keamanan yang direkomendasikan, termasuk penggunaan tempat pengungsian sebagai tempat berlindung pada malam hari.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Youtube

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Bencana Gempa Sulawesi Tengah: Pengungsi Bertahan di Tengah Keterbatasan Bantuan

Link berhasil disalin!