INDOZONE.ID - Setiap memasuki bulan Ramadhan, semua lini kehidupan seolah bertranformasi menjadi lebih spiritual. Masyarakat secara otomatis dalam perilaku merubah gaya hidup sampai memilih hiburan. Salah satunya dengan memutar atau mendengarkan musik-musik bernuansa Islami atau yang biasa disebut musik religi.
Ya, setiap Ramadhan tentunya, meski tak dicari, kita bisa mendengarkan beberapa musik bertema Islami di bulan tersebut. Saat memutar radio atau televisi, kita tak sengaja memilih lagu-lagu religi yang saat itu diputar.
Ada lagu "Selamat Datang Ramadhan" dan "Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya" dari Bimbo, "Ramadhan Tiba" dan "Alhamdulillah" dari Opick, atau "Marhabban Ya Ramadhan" dan "Rindu Muhammadku" dari Haddad Alwi, dan masih banyak lagi yang berkumandang. Bahkan tak perlu menghapal lirik secara intens, lagu-lagu tersebut selalu berputar di kepala ketika bulan suci tiba.
Baca Juga: Serba-serbi Ramadan 2025: 'Kampung Ramadhan Jogokariyan' Bakal Undang Figur Publik, Siapa Saja ?
Tentunya banyak dinamika yang terjadi untuk musik religi di industri musik seperti halnyayang terjadi pada genre populer lainnya. Namun semangatnya tetap sama, yaitu menyiarkan dakwah kepada pendengar sebagai pengingat akan sisi spiritual yang perlu disiram dan dijaga.
ilustrasi Musik Religi. (Freepik)
Musik religi yang sekarang kita dengar telah mengalami evolusi dan transformasi. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Menurut jurnal "Sejarah Perubahan Genre dan Tujuan Bermusik Religi di Indonesia: Sebuah Tinjauan Sejarah-Budaya" yang ditulis Fikri Surya Pratama dan Annisa dari Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang dan Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, musik religi telah mengalami beberapa evolusi dari sufistik menjadi pop religi yang dikenal saat ini.
Pada zaman perkembangan Islam, para sufi menganggap musik sebagai media untuk mencapai kedekatan spiritual dengan Allah. Musik juga digunakan dalam berbagai konteks dalam peradaban Islam, yang kemudian menjadi bagian penting dalam dakwah Islam, terutama di wilayah Nusantara.
Di Indonesia, musik mendapat tempat dalam dakwah Islam, terutama dalam tradisi Nahdlatul Ulama (NU), yang menganggap musik sebagai sarana untuk mengedukasi dan menyebarkan ajaran Islam. Wali Songo, yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa, menggunakan musik untuk menyatukan budaya lokal dengan ajaran Islam.
Meski ada perubahan dalam musikal, secara tematik musik reliji dari dulu hingga kini masih memiliki benag merah. Seperti yang diungkap oleh pengamat musik Denny MR yang menyebutkan bila musik religi bervolusi secara penyampaian musik namun liriknya tetap sama.
Baca Juga: Viral Muda-mudi Minum Alkohol Diiringi Lagu Religi, Sebut-sebut Nabi Muhammad
"Kalau dari secara tematik ya, tidak menunjukkan, tidak memperlihatkan perkembangan yang revolusioner ya, karena objeknya masih sama ya dari tahun ke tahun, berupa puji-puji, ajakan-ajakan ke arah yang lebih baik, kecintaan pada Nabi Muhammad. Yang bisa dilihat adalah perkembangan musikal, secara musikal ya," ungkap Denny saat dihubungi Indozone lewat telepon.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Khusus, Wawancara, Analisis Redaksi