Kategori Berita
Media Network
Kamis, 15 AGUSTUS 2024 • 13:44 WIB

Fenomena 'Marriage Is Scary' yang Viral: Wajah Pernikahan dari Perspektif Mata Generasi Kekinian

Pernikahan dini terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat. (Dok. Pribadi)

INDOZONE.ID - Trending 'Marriage is Scarry' di kalangan netizen sedang melanda di TikTok. Baik dari kalangan pria dan wanita muda mengakui bila kehidupan pernikahan bukan lagi prioritas mereka berangkat dari apa yang terjadi.

Sebenarnya trend itu bukan bahan baru. Anak muda era sekarang melihat apa yang terjadi di sekitar mereka. Mereka melihatnya banyaknya kegagalan dalam hubungan, susahnya mencari pasangan yang ideal, dan atau perceraian dalam rumah tangga karena berbagai masalah, telah menjadi pemantik semua itu.

Selain itu, prinsip dan prioritas hidup untuk lebih merdeka dan dan menjaga mental mereka terkadang juga menjadi salah satu alasan orang-orang lebih memilih untuk lebih menyendiri atau tak bergantung dengan satu pasangan.

Studi Penurunan Angka Pernikahan di AS Sejak Pertengahan 60-an

Fenomena ini sudah dipelajari di Amerika Serikat semenjak beberapa waktu lalu. Berdasarkan study dari Family Studies, ada sekitar 85% wanita berusia 25 tahun dan 75% pria berusia 25 tahun telah menikah pada 1967, yang merupakan puncak era Baby Boom. Sayangnya, pernikahan pada masa itu juga mencatatkan tingkat perceraian tertinggi dalam sejarah Amerika.

Tingkat perceraian ini memang luar biasa: pada tahun 1920, hanya 70% wanita berusia 25 tahun dan 50% pria berusia 25 tahun yang telah menikah. Tidak ada alasan untuk menganggap bahwa tingkat pernikahan di kalangan orang dewasa muda harus tetap pada level seperti era Baby Boom.

Baca Juga: Cegah Pernikahan Usia Dini, Wapres Ma’ruf Amin Punya Caranya

Namun, yang mencolok adalah bahwa saat ini hanya 20% wanita berusia 25 tahun dan 23% pria berusia 25 tahun yang telah menikah. Angka ini mendekati level terendah yang pernah tercatat untuk pernikahan. Banyak pengamat menyalahkan penurunan ini pada penundaan pernikahan yang meningkat. Walaupun ada kebenaran dalam hal ini, situasinya juga ekstrem pada usia yang lebih tua.

Penurunan angka pernikahan di Amerika dari era 60-an. (Family Studies)

Seperti yang ditunjukkan oleh grafik di atas, proporsi orang yang telah menikah saat ini berada pada level terendah sepanjang sejarah untuk pria dan wanita berusia 35 tahun dan 45 tahun. Misalnya, hanya sekitar 60% pria berusia 35 tahun yang telah menikah saat ini, turun dari 90% pada tahun 1980. Tren ini juga menunjukkan bahwa semakin banyak orang Amerika yang tidak akan menikah sebelum usia terbaik mereka berlalu.

Grafik ini juga menampilkan garis putus-putus untuk proyeksi (atau estimasi masa depan). Proyeksi dilakukan dengan menggunakan data pernikahan dari orang Amerika yang lebih muda, dengan asumsi bahwa tingkat pernikahan mereka di masa depan mengikuti tren dari kelompok kelahiran di masa lalu, sambil mempertimbangkan adanya penundaan dan penyesuaian.

Baca Juga: Alasan Mendikbud Nadiem Izinkan Belajar Tatap Muka: Cemas Pernikahan Dini Meningkat

Periode proyeksi untuk proporsi orang yang telah menikah pada usia 45 tahun diperpanjang karena ada lebih banyak kelompok kelahiran di bawah usia 45 tahun dengan data pernikahan yang tersedia, memungkinkan proyeksi yang lebih yakin ke masa depan.

Di masa depan, kemungkinan tingkat pernikahan akan terus menurun. Penurunan pernikahan pada usia 25 tahun mungkin kini mulai melambat, tetapi efek dari penundaan sebelumnya akan terus berlanjut hingga usia yang lebih tua. Ini berarti, mungkin sepertiga pria dan wanita yang berusia 45 tahun pada tahun 2050 (yang saat ini berusia sekitar 18 atau 19 tahun) tidak akan menikah.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wawancara Langsung, Analisis Redaksi

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Fenomena 'Marriage Is Scary' yang Viral: Wajah Pernikahan dari Perspektif Mata Generasi Kekinian

Link berhasil disalin!