Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi
INDOZONE.ID - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, menjadi pusat perhatian dan kritik publik terkait larangan penggunaan hijab bagi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri.
Sebelumnya, kepala BPIP tersebut juga pernah mengungkapkan beberapa pernyataan kontroversial dna menjadi perdebatan masyarakat.
Beberapa deretan pernyataan Kepala BPIP Yudian Wahyudi yang kontroversial diantaranya ada:
Dalam komentarnya, Yudian Wahyudi menyatakan bahwa Pancasila adalah gabungan dari elemen religius dan sekular.
"Pancasila itu memiliki aspek religius dan sekuler, dari segi sumber dan tujuan, Pancasila bersifat religius, namun dalam pelaksanaannya kita memerlukan sekularitas, bukan sekularisme.
Baca Juga: Isu Larangan Berhijab Paskibraka Putri, Klarifikasi Kepala BPIP Yudian Wahyudi Jadi Sorotan
Potret Presiden Jokowi dengan Violetha, Pemimpin Upacara Pengukuhan Paskibraka
Jika ditanya apa musuh terbesar Pancasila, saya harus jujur bahwa musuh terbesar Pancasila adalah agama," ujarnya dalam sebuah wawancara pada 2020 silam.
Yudian Wahyudi juga sempat mengimbau umat beragama untuk menempatkan konstitusi di atas kitab suci dalam konteks berbangsa dan bernegara.
"Saya mengimbau kepada orang Islam, mulai bergeser dari kita suci ke konstitusi kalau dalam berbangsa dan negara. Sama, semua agama. Jadi kalau bahasa hari ini. Konstitusi di atas kitab suci. Itu fakta sosial politik," katanya di kantor BPIP beberapa waktu lalu.
Namun, ia menekankan bahwa urusan keagamaan adalah urusan pribadi masing-masing individu.
Pernyataan itu menimbulkan berbagai polemik dan dikomentari oleh beberapa pejabat publik lain.
Baca Juga: Terima Kunjungan Kerja BPIP RI, Ijeck: Semoga Kita jadi Majikan di Rumah Sendiri
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Tiktok/@info.bimantara