Namun ada berbagai faktor yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan kekerasan dalam rumah tangga, termasuk:
1. Trauma masa kecil
Seseorang yang mengalami kekerasan atau menyaksikan kekerasan saat kecil cenderung mengulang perilaku tersebut dalam rumah tangganya sendiri.
2. Gangguan Psikologis
Kondisi kesehatan mental tertentu, gangguan kepribadian, atau harga diri yang rendah bisa jadi salah satu faktor KDRT terjadi. Misalnya, orang yang mengidap bipolar akan kesulitan menahan amarah dan melampiaskannya dengan menyakiti orang lain atau pasangan.
3. Cemburu
Cemburu bisa jadi penyebab KDRT, karena berkaitan dengan pengendalian emosi. Pelaku KDRT yang merasa cemburu mungkin merasa kalah saing atau terancam dengan perhatian atau hubungan yang diterima oleh pasangan mereka dari orang lain.
4. Berpendidikan Rendah
Orang dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah mungkin kurang menyadari dinamika hubungan yang sehat dan lebih mungkin terlibat dalam atau menerima perilaku kekerasan.
5. Kecanduan Alkohol atau Narkoba
Orang yang di bawah pengaruh alkohol atau narkoba sangat mungkin melakukan tindakan kekerasan. Pasalnya, alkohol atau narkoba membuat orang kesulitan menahan emosi sehingga tak menutup kemungkinan melakukan KDRT.
KDRT memiliki dampak negatif atau kerusakan yang besar, baik bagi korban maupun bagi lingkungan sekitarnya. Beberapa dampak tersebut antara lain:
1. Dampak Fisik: Luka-luka fisik yang dapat berujung pada kecacatan atau bahkan kematian.
2. Dampak Psikologis: Trauma, depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) yang dapat menghantui korban seumur hidup.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Analisis Redaksi