Pernikahan Sesama Jenis di Thailand. (REUTERS / Chalinee Thirasupa)
INDOZONE.ID - Kasus penggerebekan pesta sesama jenis alias gay di Villa kawasan wisata Puncak, Kecamatan Megamendung, Bogor, Minggu 22 Juni 2025, pukul 00.30 WIB, mencuri perhatian khalayak.
Bagaimana tidak, pesta tersebut diduga diikuti oleh 75 orang pria yang berasal dari berbagai daerah.
Lantas, bagaimana kasus ini dapat terbongkar hingga terjadi penggerebekan? Tenang, INDOZONE akan menjabarkan fakta-faktanya kepada kamu.
Terbongkarnya pesta sesama jenis ini diawali oleh laporan masyarakat setempat yang menduga ada aktivitas mencurigakan di villa tersebut.
"Laporan dari masyarakat adanya sex party sesama jenis di wilayah Megamendung, Puncak," kata Kapolsek Megamendung AKP Yulita Heriyanti, dikutip dari ANTARA, Rabu (25/6/2025).
2 Pesta Sesama Jenis Dibalut Family Gathering
Disebut Yulita, pesta sesama jenis ini dibalut dengan family gathering demi menutupinya dari kecurigaan masyarakat setempat.
“Dalam penggerebekan itu 75 pria diamankan, acaranya dikemas family gathering,” ujar Yulita.
Para peserta kegiatan tersebut berasal dari berbagai daerah, seperti Jakarta dan Bekasi, menurut Yulita.
“Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui mereka berasal dari Jakarta dan Bekasi,” katanya.
Selain 75 orang yang diamankan, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa alat bantu seks, seperti bra bergetar dan mainan berbentuk organ kewanitaan berbahan karet.
Seluruh peserta kegiatan saat ini telah dibawa ke Markas Polres Bogor guna menjalani pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, dalam pemeriksaan kesehatan terhadap 75 orang yang diamankan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), menyebut 30 di antaranya reaktif HIV dan sisanya tidak, berdasarkan hasil tes skrining awal.
“Hasil skrining menunjukkan 30 orang reaktif. Perlu digarisbawahi bahwa reaktif belum tentu positif. Itu hanya tahap awal. Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan oleh puskesmas untuk memastikan apakah yang bersangkutan mengidap HIV atau tidak,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, dr. Fusia Meidiawaty, di Cibinong.
Fusia membeberkan, akan melakukan tindak lanjut dengan memastikan peserta reaktif dapat pemeriksaan konfirmasi.
Selain itu, diketahui juga 10 persen dari 75 orang merupakan warga Kabupaten Bogor, sedangkan sisanya dari luar daerah.
“Untuk yang bukan warga Bogor, kami akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan di wilayah asal masing-masing,” ujarnya.
Atas penemuan ini, Dinkes Kabupaten Bogor koordinasi dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bogor akan diperkuat. Itu merupakan tindak lanjut untuk mencegah penularan HIV terhadap kelompok rentan.
“Kami akan memperkuat upaya promotif dan preventif, termasuk meningkatkan edukasi serta pemeriksaan secara berkala. Koordinasi dengan KPA juga akan lebih diintensifkan karena mereka langsung bersentuhan dengan masyarakat,” jelas Fusia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara