INDOZONE.ID - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengakui sudah mengeksekusi satu prajurit TNI dan dua warga sipil di Yahukimo, Papua. Dia menyebut penyerangan dua warga sipil lantaran OPM memandang warga tersebut merupakan intelijen.
"Kami yang eksekusi dan itu atas perintah saya, Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Bridjend Elkius Kobak dan Mayor Kopitua Heluka dan dieksekusi langsung oleh pasukan TPNPB dari Batalion Yamue dan Batalion Kanibal," kata Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam keterangan tertulisnya kepada Indozone, Selasa (17/6/2025).
Sebby mengingatkan pemerintah untuk tidak memasukan pasukan militer ke tanah Papua. Mereka juga mengancam akan mengeksekusi militer Indonesia yang datang ke sana.
Baca juga: Akui Tembak Mati 2 Pekerja Bangunan di Papua, OPM: Mereka Intelijen Menyamar
"Maka kami sampaikan kepada Prabowo Subianto untuk segera hentikan pengiriman pasukan militer Indonesia ke wilayah konflik bersenjata di Papua, lalu menyamar sebagai tukang sensor, tukang ojek dan tukang bangunan, jadi jika kami dapat mereka, kami siap tembak mati di wilayah perang," beber Sebby.
Terakhir, Sebby mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berada di Yahukimo untuk menghentikan aktivitasnya.
"Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB mengimbau kepada seluruh warga sipil dan imigran Indonesia yang berada di wilayah konflik bersenjata di Yahukimo dan seluruh wilayah Papua untuk hentikan aktivitasnya di luar kota demi keamanan, karena nyawa anda di tanggung sendiri," kata Sebby.
Baca juga: OPM Ancam Eksekusi Pilot Pembawa Rombongan Menteri ke Nduga, TNI: Tak Usah Dihiraukan
Diberitakan sebelumnya, seorang anggota Babinsa dari Kodim 1715/Yahukimo bernama Serka Segar Mulyana tewas usai dibacok hingga ditembak oleh KKB pada Senin, 16 Juni kemarin. Di sisi lain, dua warga sipil lainnya ikut diserang, yang salah satunya tewas.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kini, Satgas Damai Cartenz sudah turun tangan mendalami kasus tersebut.
"Tim Satgas Operasi Damai Cartenz bersama aparat TNI langsung merespon kejadian ini dan tengah melakukan olah TKP serta penyelidikan mendalam untuk mengungkap pelaku," kata Brigjen Faizal sebelumnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Keterangan Pers