Mereka berdalih kedua korban sengaja ditembak, karena sebagai intelijen yang sedang melakukan penyamaran.
Sebby mengatakan pihaknya sudah memberikan peringatan kepada seluruh warga sipil untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di wilayah perang mereka dengan TNI-Polri.
"Kami sudah keluarkan peringatan kepada seluruh masyarakat sipil yaitu orang Papua maupun orang Indonesia untuk tidak melakukan aktivitas di area perang kami TPNPB-OPM vs TNI Polri," ungkapnya.
"Sekali lagi kami ingatkan kepada warga sipil yang menjadi tukang bangunan, tukang kayu, pekerja jalan-jalan trans dan lain-lain stop kerja apa bila ko sayang nyawamu," sambung Sebby.
Lebih jauh, Sebby memberikan peringatan keras jika pihaknya tidak akan ragu-ragu untuk menembak.
"Mulai hari ini kami tidak akan segan-segan atau sayang-sayang. Kami akan bersikan semua. Ko orang Papua yang bawah muka kah, jadi Intelijen Indonesia kah, kami akan tembak," kata Sebby.
Kronologi Penembakan 2 Pekerja Bangunan di Papua
Diberitakan sebelumnya, dua pekerja bangunan asal Purwakarta bernama Rahmat Hidayat (45) dan Saepudin (39) tewas usai ditembak oleh KKB.
Mereka tewas saat sedang bekerja dalam proyek pembangunan gereja di Kampung Kwantapo Papua pada 4 Juni 2025 pagi lalu.
Korban tewas ditembak tepat pada bagian kepala yang menembus ke mata kiri. Korban lainnya tewas ditembak pada bagian ketiak bagian kiri hingga mengenai lengan.
Ka Ops Satgas Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, sebelumnya menegaskan jika pihak mereka tidak akan tinggal diam pasca adanya insiden pemembakan itu.
Personel gabungan gabungan TNI dan Polri disebutnya bakal mengejar para KKB tersebut.
"Kami tidak akan tinggal diam. Saat ini tim gabungan masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku," kata Faizal sebelumnya.