Kategori Berita
Media Network
Jumat, 11 APRIL 2025 • 10:07 WIB

Perang Dagang Trump dengan China Picu Kekhawatiran Resesi dan Guncang Pasar Saham

Donald Trump

INDOZONE.ID - Ketegangan baru dalam perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali mengguncang pasar global pada Kamis 10 Aprill 2025.

Itu akibat langkah Presiden AS, Donald Trump, yang menaikkan tarif impor terhadap China. Kekhawatiran resesi perang dagang pun makin mencuat, apalagi muncul spekulasi China akan membalas dengan kebijakan serupa.

Hal ini berdampak langsung pada anjloknya harga saham dan minyak dunia. Kondisi ini muncul hanya sehari setelah Trump memberikan "jeda" dengan menangguhkan sebagian besar tarif barunya selama 90 hari.

Langkah tersebut sempat memberi napas lega bagi pasar dan pemimpin dunia.

Baca Juga: Donald Trump Tunda Kenaikan Tarif Selama 90 Hari, Khusus untuk China Tetap Naik 125 Persen!

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, bahkan menyebut lebih dari 75 negara telah menyatakan keinginan untuk memulai proses negosiasi dagang.

Trump sendiri juga menyampaikan harapannya agar tercapai kesepakatan dengan China. Akan tetapi, ketidakpastian yang masih berlangsung membuat perdagangan saham kembali bergejolak seperti saat awal pandemi COVID-19.

Indeks S&P 500 anjlok 3,5 persen pada Kamis, Nasdaq turun 4,3 persen, dan Dow Jones melemah 2,5 persen.

Sementara itu, harga minyak turun lebih dari 3 persen. Banyak pengamat menilai tarif Trump ke pasar saham menjadi salah satu faktor pemicu utama gejolak ini.

Baca Juga: Fakta-fakta Bea Masuk Barang dari China Capai 104 Persen Akibat Tarif Baru Trump

Secara keseluruhan, S&P 500 telah merosot sekitar 15 persen dari posisi puncaknya. Para analis mulai memperingatkan, bahwa kondisi ini berpotensi menyeret pasar ke zona bear market, yakni kondisi di mana harga saham turun lebih dari 20 persen dari puncak tertingginya.

“Penurunan yang awalnya tampak tidak teratur, sekarang mulai menunjukkan pola, meski risikonya masih sangat besar. Peluang terjadinya resesi kini jauh lebih tinggi dibanding beberapa minggu lalu,” ujar Adam Hetts, Kepala Multi-Aset Global di Janus Henderson, Denver.

Beberapa ekonom bahkan menyebut perang dagang Trump berakibat resesi adalah skenario yang kini makin masuk akal jika ketegangan terus berlanjut.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Perang Dagang Trump dengan China Picu Kekhawatiran Resesi dan Guncang Pasar Saham

Link berhasil disalin!