Padahal sebelumnya, Uni Eropa telah berencana menerapkan tarif balasan terhadap barang AS senilai lebih dari USD23 miliar minggu depan, sebagai respons terhadap tarif 25 persen AS atas baja dan aluminium.
Saat ini, mereka masih mengkaji respons terhadap tarif mobil dan kebijakan tarif 10 persen yang belum dicabut.
Beberapa bank sentral juga menyuarakan kehati-hatian. Anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa, Francois Villeroy de Galhau, menyebut kabar terbaru memang tidak seburuk sebelumnya.
Namun, dia tetap memperingatkan, bahwa ketidakpastian bisa menghambat pertumbuhan ekonomi.
Trump mengklaim, AS kini menghasilkan pemasukan hingga USD2 miliar per hari dari tarifnya. Akan tetapi, laporan Departemen Keuangan AS mencatat bahwa pendapatan dari bea cukai pada Maret hanya mencapai USD8,75 miliar, naik sekitar USD2 miliar dibandingkan tahun lalu dan tertinggi sejak September 2022.
Kenaikan ini sebagian besar berasal dari peningkatan tarif sejak Februari lalu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com