Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Langkah Trump menuai spekulasi global: apakah ini strategi jangka panjang atau sekadar taktik negosiasi?
Dalam unggahan media sosialnya, Trump menunjukkan bahwa kebijakan tarif ini bisa jadi merupakan cara untuk mendorong bank sentral AS menurunkan suku bunga.
Namun, penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, membantah bahwa ada upaya untuk menjatuhkan pasar saham guna menekan Federal Reserve. Menurutnya, tidak ada unsur tekanan politik terhadap bank sentral.
Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengindikasikan bahwa tarif-tarif tersebut bisa saja bersifat sementara. Ia menyatakan bahwa tarif akan tetap diberlakukan "selama beberapa hari atau minggu," tergantung pada hasil negosiasi yang berlangsung.
Lutnick juga menambahkan bahwa pendekatan tarif menyeluruh, bahkan terhadap wilayah terpencil, diperlukan agar negara-negara besar tidak memanfaatkan negara kecil sebagai jalur alternatif untuk menghindari tarif.
Hal ini penting dalam konteks hubungan tarif dagang AS dengan negara-negara lain yang mencoba memanfaatkan celah dalam sistem perdagangan global.
Kebijakan tarif AS memang menimbulkan gejolak besar di pasar keuangan global dan memengaruhi hubungan tarif dagang AS dengan banyak negara.
Namun, fakta bahwa lebih dari 50 negara ingin memulai perundingan tarif dagang AS menunjukkan bahwa dunia masih melihat peluang dalam diplomasi ekonomi.
Baca Juga: Langkah Strategis Pemerintah Indonesia Menghadapi Tarif Impor Donald Trump
Dengan pembicaraan yang sedang berlangsung dan potensi kompromi yang terbuka, masa depan perdagangan global akan sangat ditentukan oleh bagaimana AS dan negara-negara mitranya mengelola negosiasi tarif dagang AS ini dalam beberapa minggu mendatang.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com