Kategori Berita
Media Network
Senin, 07 APRIL 2025 • 09:30 WIB

Lebih dari 50 Negara Ingin Buka Pembicaraan dengan AS usai Pengenaan Tarif Dagang

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memegang dokumen berjudul

INDOZONE.ID - Lebih dari 50 negara dikabarkan telah menghubungi Gedung Putih untuk memulai pembicaraan tarif dagang AS, menyusul kebijakan Presiden Donald Trump yang memberlakukan tarif besar-besaran terhadap berbagai barang impor.

Langkah ini memicu reaksi global dan menimbulkan kekhawatiran akan dampak dagang tarif AS yang lebih luas terhadap perekonomian dunia.

Pejabat tinggi AS mengonfirmasi bahwa sejak kebijakan tersebut diumumkan pada Rabu lalu, sejumlah negara telah menunjukkan minat untuk melakukan negosiasi tarif dagang AS, meskipun nama-nama negara tersebut belum disebutkan secara resmi.

Baca Juga: Trump Minta Warga AS Sabar Usai Terapkan Tarif Dagang: Ini Revolusi, Kita Akan Menang!

Pemerintahan Trump sendiri menilai situasi ini sebagai posisi yang menguntungkan dalam upaya mengatur ulang peta perdagangan global.

“Presiden telah menciptakan posisi tawar maksimal,” ujar Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dalam sebuah wawancara.

Ia juga menepis kekhawatiran soal penurunan pasar saham dan menyebut tidak ada tanda-tanda resesi, melihat kuatnya pertumbuhan lapangan kerja di AS.

Pengumuman tarif impor oleh Trump langsung mengguncang pasar global. Dalam dua hari setelah pengumuman, indeks S&P 1500 kehilangan hampir US$6 triliun.

Secara total, sejak pertengahan Februari, kerugian pasar saham AS sudah mencapai US$10 triliun yang menjadi kerugian besar yang turut mempengaruhi dana pensiun jutaan warga Amerika.

Meski begitu, banyak negara memilih jalur diplomasi daripada konfrontasi. Perundingan tarif dagang AS pun mulai digelar dengan beberapa negara yang berharap mendapat pengecualian dari kebijakan tersebut.

Presiden Taiwan, Lai Ching-te, misalnya, menawarkan penghapusan tarif sebagai dasar pembicaraan dengan AS dan berjanji akan meningkatkan investasi Taiwan di sana.

Dari Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga mengupayakan negosiasi untuk membatalkan tarif 17 persen terhadap produk negaranya.

Sementara pemerintah India menyatakan tidak akan membalas tarif 26 persen dari AS dan lebih memilih membuka dialog.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Lebih dari 50 Negara Ingin Buka Pembicaraan dengan AS usai Pengenaan Tarif Dagang

Link berhasil disalin!