INDOZONE.ID - Pihak berwenang di Pakistan telah menangkap hampir 1.000 orang setelah protes besar-besaran yang dipimpin oleh pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan yang ditahan, yang menuntut pembebasan Khan.
Kepala Polisi Islamabad, Ali Rizvi, melaporkan bahwa hampir seribu orang ditahan pada hari Rabu, pasca-protes yang terjadi di ibu kota, Islamabad, pekan ini. Protes tersebut, yang dimulai pada hari Minggu, dipimpin oleh istri Khan, Bushra Khan, yang berusaha menembus barikade keamanan yang dibentuk oleh pihak berwenang.
Menurut laporan dari pihak pembantu Khan, banyak orang dilaporkan terluka akibat tembakan dalam insiden yang terjadi pada malam hari, meskipun polisi membantah penggunaan peluru tajam. Rizvi mengatakan bahwa sekitar 600 pengunjuk rasa telah ditangkap pada hari Selasa, sehingga total penangkapan mencapai 954 orang.
Ia menambahkan bahwa pasukan keamanan, yang terdiri dari polisi dan pasukan paramiliter, telah menyita sejumlah senjata dari lokasi protes, termasuk senapan otomatis dan senjata gas air mata, serta berhasil membersihkan lokasi dalam beberapa jam.
Ali Amin Gandapur, salah satu pembantu utama Imran Khan, menuduh pihak berwenang menggunakan kekuatan berlebihan terhadap para pengunjuk rasa yang mereka klaim sedang melakukan aksi damai.
Baca Juga: Pria di Korea Selatan Dijatuhi Hukuman Karena Mengakali Wajib Militer
Gandapur menyebutkan bahwa "ratusan" orang mengalami luka tembak, meskipun pihak kepolisian tidak mengonfirmasi klaim ini. Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, menanggapi dengan menyangkal adanya laporan kematian dan meminta bukti dari tuduhan tersebut.
Protes ini dimulai sebagai tuntutan pembebasan Khan, yang telah dipenjara sejak Agustus tahun lalu, dan diperkirakan telah merugikan ekonomi Pakistan hingga sekitar 10,5 triliun rupiah per hari akibat gangguan yang ditimbulkan.
Meskipun protes ini telah dibubarkan, PTI, partai yang dipimpin oleh Khan, bersikeras bahwa aksi akan terus berlanjut hingga Khan dibebaskan. Bentrokan sebelumnya telah menewaskan sedikitnya enam orang, termasuk empat anggota paramiliter dan dua pengunjuk rasa, meskipun ini juga belum dikonfirmasi oleh pemerintah.
Dengan keadaan yang semakin memanas, protes ini telah berdampak signifikan pada situasi politik dan ekonomi Pakistan, yang sebelumnya telah dilanda krisis. Pemerintah menekankan bahwa protes yang melumpuhkan ini telah menambah beban ekonomi yang sudah terpuruk, yang saat ini sedang berjuang untuk mengatasi defisit besar dan inflasi yang melonjak.
Baca Juga: Mantan Presiden Jair Bolsonaro dan 36 Orang Lainnya Didakwa Atas Dugaan Kudeta di Brasil
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters