Pakar keamanan siber independen yang telah mempelajari rekaman serangan tersebut mengatakan jelas bahwa kekuatan dan kecepatan ledakan tersebut disebabkan oleh jenis bahan peledak.
“Pager-pager ini kemungkinan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menyebabkan ledakan jenis ini — ukuran dan kekuatan ledakan menunjukkan bahwa ledakan itu bukan hanya disebabkan oleh baterai,” kata Mikko Hypponen, seorang spesialis penelitian di perusahaan perangkat lunak WithSecure dan penasihat kejahatan dunia maya untuk Europol.
Hizbullah dalam sebuah pernyataan menyalahkan Israel atas serangan mematikan tersebut, dan bersumpah akan melakukan balas dendam.
“Kami menganggap musuh Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas agresi kriminal ini,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
“(Israel) pasti akan menerima hukuman yang setimpal atas agresi penuh dosa ini,” lanjutnya.
Meskipun ada kecaman serupa dari Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary, Israel tetap bungkam.
Baca Juga: Israel Nyatakan Siaga 48 Jam usai Diserang Roket oleh Kelompok Hizbullah
Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menuduh Israel melanggar hukum internasional dan memperburuk ketegangan regional.
Berbicara di sesi darurat Sidang Umum PBB mengenai konsekuensi hukum dari aktivitas Israel di wilayah pendudukan Palestina, Hachem menekankan bahwa kedaulatan Lebanon telah diserang sejak 8 Oktober 2023.
"Serangan terhadap Lebanon selatan terus dilakukan oleh Israel dengan mengabaikan hukum dan resolusi internasional, termasuk hukum kemanusiaan internasional dan hukum kemanusiaan yang paling mendasar. Eskalasi Israel di wilayah kami ini disertai dengan pengerasan retorika," ujarnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: New York Times, Al Jazeera