Dia juga menyatakan bahwa pemerintah Prancis siap untuk mendengarkan dan bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat, untuk memastikan kesejahteraan dan stabilitas di Kaledonia Baru.
Langkah Prancis melarang TikTok dan mengirim pasukan tambahan ke Kaledonia Baru mendapat perhatian internasional.
Beberapa negara mengkritik tindakan Prancis sebagai upaya untuk menutupi pelanggaran hak asasi manusia dan mengekang kebebasan berekspresi.
Organisasi hak asasi manusia juga menyerukan agar Prancis lebih transparan dan menghormati hak-hak penduduk Kaledonia Baru dalam mencari kemerdekaan.
Di sisi lain, beberapa negara mendukung langkah Prancis dengan alasan menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah yang strategis tersebut.
Mereka berpendapat bahwa tindakan keras diperlukan untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut dan melindungi warga sipil.
Masa depan Kaledonia Baru tetap menjadi tanda tanya besar. Dengan latar belakang sejarah panjang perjuangan kemerdekaan dan ketegangan yang berulang, dialog antara pemerintah Prancis dan perwakilan Kaledonia Baru menjadi sangat penting.
Baca Juga: Prancis dan Azerbaijan 'Saling Menyalahkan' Atas Terjadinya Konflik di Kaledonia Baru
Banyak yang berharap bahwa pembicaraan yang diusulkan oleh Presiden Macron dapat membawa hasil positif dan membuka jalan bagi penyelesaian damai.
Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Selain menangani ketegangan politik, pemerintah juga perlu memperhatikan isu-isu ekonomi dan sosial yang mendasari ketidakpuasan di Kaledonia Baru.
Hanya dengan pendekatan yang komprehensif dan inklusif, harapan untuk mencapai perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan di wilayah tersebut dapat terwujud.
Prancis Larang TikTok dan Kirim Pasukan ke Kaledonia Baru karena Isu Kemerdekaan
Krisis di Kaledonia Baru menyoroti kompleksitas hubungan antara Prancis dan wilayah seberang lautnya.
Keputusan untuk melarang TikTok dan mengirim pasukan tambahan menunjukkan langkah-langkah ekstrem yang diambil oleh pemerintah Prancis untuk mengendalikan situasi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X @spectatorindex