Militer Amerika Serikat dan Inggris melakukan serangan ke Yaman.
INDOZONE.ID - Amerika Serikat dan Inggris meluncurkan serangan militer di Yaman, sebagai respons terhadap serangan pesawat tak berawak dan rudal dari kelompok Houthi, terhadap kapal komersial di Laut Merah.
Serangan tersebut, yang dipimpin oleh militer AS, menggunakan bom mirip nuklir dan mengakibatkan kecaman internasional.
Baca Juga: AS dan Inggris Pimpin Serangan Militer di Yaman: Rusia Desak PBB Gelar Rapat Darurat!
Pemerintahan Joe Biden dan sekutunya, termasuk Rishi Sunak dari Inggris, memperingatkan Yaman tentang konsekuensi serius yang akan dihadapinya sebagai akibat dari serangan mereka di Laut Merah.
Konfirmasi resmi datang pada Jumat (12/1/2024) dini hari, di mana militer AS dan Inggris mengumumkan serangan udara dan laut menggunakan rudal jelajah Tomahawk.
Sasaran utama serangan ini adalah situs-situs yang dianggap milik kelompok Houthi, yang dituduh terlibat dalam serangan terhadap kapal-kapal komersial.
Baca Juga: Diserang Sekutu Amerika, Houthi Yaman Sebut Bakal Serang Balik Lebih Ganas
Pasca-serangan, puluhan orang berkumpul di luar Gedung Putih untuk memprotes tindakan pemboman yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Kritik terhadap langkah ini semakin memanas di tingkat internasional, sementara Yaman berada di ambang konsekuensi lebih lanjut dari serangan yang dilancarkan oleh negara-negara Barat.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/@4maze