Kategori Berita
Media Network
Minggu, 14 JANUARI 2024 • 08:20 WIB

Diklaim Teroris, Media Al Jazeera Minta Israel Defence Forces Tanggung Jawab atas Kematian Jurnalisnya

Joe Biden telah menggunakan otoritas darurat untuk mengizinkan penjualan sekitar 14.000 peluru dan amunisi tank yang senilai 106.5 juta USD kepada Israel.

INDOZONE.ID - Media stasiun Televisi (TV) Al Jazeera mengecam keras perbuatan Israel Defence Forces (IDF) yang mengakibatkan jurnalis Hamza Wael Al-Dahdouh dan jurnalis lainnya selama perang Israel-Hamas meninggal dunia.

Dikutip dari nbcnews, Dahdouh (27) beserta rekannya Mustafa Thuraya tewas akibat serangan pasukan Israel terhadap mobil yang mereka kendarai di kota Rafah di Gaza selatan pada hari Minggu (7/1/2024).

Hal tersebut memicu kemarahan dari berbagai kelompok kebebasan pers serta meminta untuk terus menyerukan penyelidikan lebih lanjut atas insiden itu.

Baca Juga: Bikin Geger Berujung Ditangkap Polisi karena Ancam Tembak Anies Baswedan, Pelaku Punya Pistol?

Sementara itu, IDF mengatakan pihaknya melakukan serangan dikarenakan telah menargetkan ‘Teroris’ yang berada di dalam kendaraan tersebut.

Jaringan berita yang bermarkas di Qatar itu mengatakan jurnalisnya itu “dibunuh hanya karena melakukan tugasnya dan menyoroti kejadian-kejadian yang tentara Israel lebih suka diam saja.”

Al Jazeera meminta IDF untuk bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian tersebut. Stasiun TV yang berbasis di Qatar itu menolak klaim 'teroris' Israel terhadap jurnalisnya yang terbunuh.

Baca Juga: Diduga Data Pribadi Dipalsukan, Petani asal Bekasi Ini Kaget Dapat Tagihan Rp4 Miliar!

“Al Jazeera menolak semua tuduhan yang ditujukan terhadap jurnalis kami dan menyerukan kepada komunitas internasional untuk memastikan bahwa IDF bertanggung jawab penuh atas kejahatannya,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Ayah korban, Wael Dahdouh sekaligus kepala biro Al Jazeera di Gaza mengaku telah kehilangan banyak anggota keluarga dalam perang tersebut, termasuk istrinya, dua anak lainnya, dan cucunya, yang tewas dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi pada bulan Oktober.

Menurut Komite Perlindungan Jurnalis , 79 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober, termasuk 72 warga Palestina, empat warga Israel, dan tiga warga Lebanon, menjadikannya konflik paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah modern.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: NBC News

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Diklaim Teroris, Media Al Jazeera Minta Israel Defence Forces Tanggung Jawab atas Kematian Jurnalisnya

Link berhasil disalin!