Kategori Berita
Media Network
Kamis, 05 JUNI 2025 • 16:55 WIB

Menjaga Rimba Bawean: Ketika Warga Menjadi Garda Terdepan Pelindung Hutan Terancam

Tak hanya mengumpulkan data, MMP juga terlibat dalam penentuan jalur patroli, identifikasi spesies lokal, hingga mencatat temuan langsung di lapangan.

Pengetahuan lokal yang mereka miliki menjadi kekuatan besar saat dipadukan dengan pendekatan ilmiah para petugas konservasi. Ini menciptakan kerja sama yang sangat dibutuhkan di era konservasi berbasis masyarakat.

Lebih dari sekadar patroli, kegiatan ini juga melibatkan interaksi dengan desa-desa di sekitar hutan. Koordinasi rutin dilakukan demi menjaga keharmonisan hubungan antara alam dan masyarakat sekitar.

Di balik lebatnya hutan primer dan semak yang dihiasi anggrek-anggrek liar seperti Anggrek Bulan, Vanda, dan Pholidota, konservasi tidak hanya bertumpu pada anggaran pemerintah, tetapi juga pada jalinan emosional antara manusia dan alam. Hubungan ini menjadi pondasi utama dalam mempertahankan ekosistem.

“Konservasi bukan sekadar tugas negara. Ia hidup ketika masyarakat menjadikannya bagian dari budaya.”

Demikianlah pesan yang mengemuka dari kegiatan patroli tersebut. Keutuhan hutan Bawean saat ini masih bisa dijaga. Namun kelestariannya di masa depan hanya akan bertahan bila ada keberpihakan yang nyata. Kolaborasi akan terus tumbuh apabila hutan dipandang sebagai rumah bersama, bukan sekadar aset negara semata.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Bbksdajatim.org

Tags
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Menjaga Rimba Bawean: Ketika Warga Menjadi Garda Terdepan Pelindung Hutan Terancam

Link berhasil disalin!