“Saya dan warga membantu evakuasi penumpang serta membalikkan mobil ambulans ke posisi semula. Tidak sempat lapor polisi, tapi semua dibantu warga,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa kejadian sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas karena lokasi kecelakaan berada di jalur utama dari Kota Jember menuju luar kota. Namun kemacetan tidak berlangsung lama setelah warga membantu mengatur arus lalu lintas.
Sementara itu, Richard Reza Santoso, salah satu penumpang ambulans sekaligus petugas penjemput jenazah dari PRK Panca Budi, membenarkan bahwa ambulans saat itu memang melaju agak kencang.
“Kita dari Jalan Karimata menjemput jenazah. Jalannya memang agak ngebut karena mengikuti dua motor pengawal dari keluarga di depan,” ujar Richard.
Mobil ambulans terguling di Jember, jenazah dievakuasi ke masjid
Baca Juga: Fakta-fakta dan Kronologis Pembakaran Mobil Polisi di Depok
Ia menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi ketika salah satu motor pengawal tiba-tiba berhenti karena mogok tepat di depan ambulans.
“Ambulans tidak sempat mengerem. Sopir banting setir ke kanan, menabrak trotoar, lalu terguling. Satu penumpang mengalami luka lecet karena posisi pegang pintu, tapi yang lain aman,” jelasnya.
Richard menambahkan, sopir ambulans yang diketahui bernama Pak Tija adalah sopir cadangan dan tidak mengalami luka. Ambulans sempat berjalan kembali hingga gigi tiga, namun jenazah dipindahkan ke ambulans lain milik relawan yang datang membantu.
“Pengawalan motor itu sebenarnya sempat ditolak, tapi akhirnya tetap dilakukan oleh pihak keluarga, katanya dari keponakan almarhum. Mobil ambulans kami masih bisa berjalan, tapi jenazah dialihkan ke mobil relawan,” pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan