Kepala Bapanas pun mengharapkan agar masyarakat Indonesia tidak merasa ragu atas keputusan pembentukan BUMN baru Agrinas.
Agrinas akan mendapat dana tambahan dari Kementerian Keuangan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menjelaskan bahwa PNM itu akan digunakan oleh Agrinas untuk kegiatan tambak budidaya dan kegiatan perikanan tangkap, pengelolaan kawasan sentra produksi pangan, revitalisasi lahan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit.
Sementara dana yang akan diterima oleh Agrinas, disebutkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani yaitu sekitar Rp8 triliun.
Saat ini Agrinas masih dalam proses pembentukan yang tengah disempurnakan oleh Kementerian BUMN.
Nantinya jika sudah mendapat hasil akhir, akan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Setelah proses tersebut selesai, PMN secara resmi sudah bisa diberikan kepada tiga BUMN Agrinas.
Menkeu Sri Mulyani menyampaikan bahwa dana yang digelontorkan untuk Agrinas menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Disebutkan bahwa terdapat sisa anggaran yang dapat dialokasikan dan diinvestasikan untuk Agrinas.
Hingga saat ini Sri Mulyani sudah memberikan suntikan dana Rp8 triliun yang bersumber dari dana APBN untuk BUMN baru Agrinas.
PMN untuk tiga BUMN itu, kata Sri Mulyani, sudah ada dalam APBN 2025. Hanya saja selama ini belum ditentukan dana tersebut akan dialokasikan dan diberikan kepada perusahaan BUMN yang mana.
Hal ini berarti, dana Rp8 triliun itu bukanlah angka baru yang menyebabkan bengkaknya anggaran negara, melainkan memang sudah ada dalam APBN.
Penulis: Sekar Andini Wibisono Putri
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan