INDOZONE.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta konsisten menangani kawasan kumuh secara bertahap setiap tahun. Pada tahun 2025, terbaru Pemkot Yogyakarta melanjutkan penataan kawasan kumuh di wilayah Kelurahan Pringgokusuman.
Penataan kawasan kumuh itu, berupa pembangunan permukiman serta penuntasan pembangunan sanitasi dan saluran air hujan. Pada penataan di Pringgokusuman, dilakukan bertahap setiap tahun.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta, Sigit Setiawan, yang menyebut, ada enam blok di RW 3 Pringgokusuman.
Pemkot Yogyakarta pada tahun 2023 sudah menata satu blok untuk 7 rumah, tahun 2024 satu blok untuk 11 rumah, dan tahun 2025 dua blok untuk 15 rumah.
Penataan permukiman menggunakan anggaran sekitar Rp 2,2 miliar dari APBD Kota Yogyakarta.
“Tahun ini hanya di Pringgokusuman pembangunan penataan rumah. Tahun ini akan lanjut di rumah blok tiga dan empat sejumlah 15 rumah,” kata Sigit, Selasa (21/1/2025).
Penataan permukiman kumuh di Pringgokusuman kali ini, memfokuskan di wilayah RW 3 RT 14. Lokasi tersebut berada di kawasan bantaran Sungai Winongo.
Penataan permukiman di Pringgokusuman, menggunakan metode konsolidasi atau peremajaan dengan tagline penataan perumahan dan permukiman layak huni (Mahananni).
“Konsepnya Mahananni dengan konsolidasi lahan. Warga sudah berbagai tanah. Jadi tidak hanya memotong bangunan rumah yang di pinggir sungai. Tapi semua bangunan di tanah Sultan Ground ini, berbagi lahan. Mundur sekitar empat sampai lima meter. Jadi sudah konsep peremajaan,” terangnya.
Pada tahun ini juga, ada penuntasan penataan kawasan kumuh di RW 1 Pringgokusuman. Menurut Sigit, secara perhitungan skor, kriteria kumuh di RW 1 Pringgokusuman sudah tidak masuk kategori kumuh.
Terutama setelah ada penataan pada tahun 2024. Namun kondisi sarana sanitasi, saluran air hujan dan jalan yang masih belum memenuhi standar, sehingga istilahnya penuntasan penataan kawasan kumuh.
“Pekerjaan (konstruksinya) kecil. Penuntasan sanitasi berupa IPAL (instalasi pengolahan air limbah) komunal dan sambungan rumah. Ada juga drainase untuk saluran air hujan,” imbuh Sigit.
"Rencana pekerjaan penuntasan di RW 1 itu mulai pengadaan bulan Februari. Kini dalam tahap peninjauan perencanaan. Jika lancar, rencana awal April mulai pengerjaan fisik selama 4 bulan," sambung Sigit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Keterangan Pers