Namun, ada juga yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit karena gejalanya cukup parah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, dr. Hendro Soelistijono, menyebut pihaknya masih melakukan pencatatan kasus terkait Chikungunya di daerah tersebut.
Penyakit ini muncul bersamaan dengan meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jember.
“Kasusnya memang fluktuatif karena penyebabnya sama, yakni nyamuk Aedes. Tapi untuk data pastinya, kami masih lakukan pendataan. Banyak yang sakit tidak melapor atau periksa ke Puskesmas,” jelas Hendro.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Puskesmas Sumbersari untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di Wirolegi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung