INDOZONE.ID - Apa yang akan terjadi selanjutnya di Gaza masih belum jelas, karena tidak adanya kesepakatan komprehensif mengenai masa depan daerah itu pascaperang.
Untuk memulihkan kondisi Gaza, akan memerlukan miliaran dolar dan bertahun-tahun kerja keras untuk membangunnya kembali.
Meskipun tujuan gencatan senjata yang dinyatakan adalah untuk mengakhiri perang sepenuhnya, hal itu dapat dengan mudah dibatalkan.
Seperti saat ini, yang ternyata gencatan senjata sempat ditunda secara sepihak oleh Israel.
Hamas yang telah menguasai Gaza selama hampir dua dekade, bertahan meskipun kehilangan pimpinan tertingginya dan ribuan pejuang.
Israel telah bersumpah tidak akan membiarkan Hamas kembali berkuasa.
Israel telah membersihkan sebagian besar wilayah di Gaza, dalam sebuah langkah yang secara luas dilihat sebagai langkah terciptanya zona penyangga yang akan memungkinkan pasukannya bertindak bebas terhadap ancaman di daerah tersebut.
Baca Juga: Ditunda, Apa Kata Warga Palestina Setelah Pengumuman Gencatan Senjata?
Sedangkan di Israel, bebasnya para sandera Hamas mungkin meredakan sebagian kemarahan publik terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintah sayap kanannya, atas kegagalan keamanan 7 Oktober yang menyebabkan hari paling mematikan dalam sejarah negara itu.
Namun ada kendala lain, yaitu kelompok garis keras di pemerintahannya mengancam akan mengundurkan diri jika perang terhadap Hamas tidak dilanjutkan.
Hal ini membuatnya terjepit antara keinginan Washington untuk melihat perang berakhir dan sekutu politik sayap kanannya di dalam negeri.
Jika perang terjadi lagi, maka puluhan sandera mungkin tertinggal di Gaza.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Al Jazeera