"Investasi tidak boleh hanya menguntungkan satu pihak. Masyarakat juga harus merasakan dampaknya secara langsung," ujar Satib.
Ia menegaskan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab sosial untuk membantu pemerintah menangani persoalan di sekitar kawasan industri.
"Jika industri mau kooperatif dan proaktif merespons masalah, polemik di masyarakat bisa diminimalkan," imbuhnya.
Meski daya tahan tambal sulam hanya sekitar enam bulan, langkah ini cukup memberikan harapan bagi warga.
Suhariyanto, pengamat jalan di Kecamatan Puger, menyebut bahwa tim TRC rutin berpatroli untuk memastikan jalan tetap layak dilewati hingga perbaikan total dimulai.
"Upaya tambal sulam ini menunjukkan itikad baik pemerintah. Kita berharap, ke depan, ada solusi yang lebih nyata agar konflik serupa tak terulang," tutupnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: