Kericuhan kedua terjadi di Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora. Sebuah video amatir beredar di media sosial menampakkan kedua ormas sedang bentrok di Desa Klokah.
Para penyerang menggunakan kayu, batu, serta tangan kosong.
Baca Juga: Badai Santa Ana Semakin Memperparah Kebakaran di Los Angeles
Beberapa anggota GRIB mengalami luka-luka akibat serangan ormas PP. Para Korban pun dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat.
Dari kedua kericuhan yang terjadi di Karangjati dan Kecamatan Kunduran, terdapat total 12 orang yang mengalami luka-luka.
Mengenai legalitas organisasi GRIB, Ketua DPC GRIB Jaya Blora Sugiyanto pun buka suara dan membantah dugaan PP.
Menurutnya GRIB sudah mempunyai legalitas yang jelas, bahkan organisasi tersebut juga sudah diakui secara nasional.
Sugiyanto juga menambahkan bahwa total anggota GRIB di Blora sudah menyentuh 750 anggota, walaupun baru hadir di Blora sejak tiga bulan yang lalu.
Selama terjadinya kericuhan di depan markas GRIB, Karangjati dan Kecamatan Kunduran, pihak kepolisian dan TNI turun tangan untuk mengatasi situasi yang sudah memanas.
Baca Juga: Miris, Jasad Bayi Ditemukan di Kali Grogol: Sempat Tertumpuk Sampah!
Pihak kepolisian sendiri berhasil mengamankan 19 anggota yang terlibat dalam keributan dua hari lalu.
Akan tetapi, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih dalam mengenai asal pelaku dari ormas PP atau GRIB.
Pada hari Rabu (15/1/2025), dilakukan mediasi di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora pukul 10.00 WIB lalu.
Mediasi tersebut digelar oleh Bupati Blora Arief Rohman dan dihadiri oleh Ketua MPC Pemuda Pancasila serta Ketua DPC GRIB Blora. Usai mediasi, kedua belah pihak bersepakat untuk damai.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan